Kamis, 30 Mei 2019 07:21

Gangguan Jiwa, Pria Ini Diduga Sengaja Ditenggelamkan Kakak Kandungnya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Sesosok mayat ditemukan mengapung di perairan Pulau Putri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Selasa (28/5/2019) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

RAKYATKU.COM, TAPTENG - Sesosok mayat ditemukan mengapung di perairan Pulau Putri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Selasa (28/5/2019) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

Mayat berjenis kelamin pria itu, mengenakan pakaian berupa celana pendek dan baju kaus.

Kedua kakinya terikat, tangannya juga terikat ke belakang, dan mulutnya ditutup lakban.

Sebuah batu pemberat yang diikat tali, digantung di tubuh jasad itu. Dia diduga korban pembunuhan.

Mayat itu pertama kali ditemukan Monika, seorang warga yang hendak berlibur ke Pulau Mursala.

Monika lantas melaporkan penemuan mayat itu kepada kerabatnya di Pandan.

Kerabat Monika lalu menghubungi aparat terkait. Sekitar pukul 12.00 WIB, tim SAR bersama personel TNI tiba di lokasi.

Polisi yang menyelidiki akhirnya mendapatkan identitas korban.

Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan seperti dilansir Tribunnews mengatakan, dari hasil penyelidikan, identitas mayat diketahui atas nama Abdul Bahri Simanungkalit (50).

Korban beralamat di Jalan Batu Mandi Lingkungan I Kelurahan Lubuk Tukko Baru, Pandan, Tapteng.

Pria itu sudah dikenali keluarga, termasuk ibunya Nursadia Hutabarat (77).

Kakak korban, Nursabina Simanungkalit, menerangkan bahwa adiknya tidak kelihatan selama 3 hari.

“Korban selama ini diduga stres dan sering melakukan onar,” kata AKP Dodi Nainggolan, Rabu (29/5/2019) kemarin.

Sementara warga mengaku, sekitar tiga hari lalu melihat Bahri.

Dia dibawa abangnya Saidun Simanungkalit dan keponakannya Teren, menggunakan perahu.

Korban diduga dibawa ke perairan dan dieksekusi di sana. Dugaan ini diperkuat temuan batu di perahu milik Saidun.

Mengapa demikian, sebab jenis batuannya mirip dengan yang terikat di badan korban.

Namun, Dodi belum menegaskan Saidun dan Teren merupakan tersangka.

“Keterangan saksi memang mengarah ke sana,” ujarnya.

Terkait motif, menurut Dodi pembunuhan itu bukan dendam.

“Nggak, ini bukan dendam. Korban diduga dilenyapkan karena kurang waras,” ungkap Dodi.

Hingga saat ini masih polisi terus melakukan penyelidikan. Mereka juga tengah mencari Saidun dan Teren.