Kamis, 30 Mei 2019 07:01

Fifi Dituduh Pasok Senjata Eksekutor 4 Pejabat, Ini Penjelasan Putranya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kadiv Humas Mabes Polri, memperlihatkan foto AF, wanita yang dituduh pasok senjata ke tersangka eksekutor empat pejabat.
Kadiv Humas Mabes Polri, memperlihatkan foto AF, wanita yang dituduh pasok senjata ke tersangka eksekutor empat pejabat.

Polisi menetapkan enam tersangka yang ditengarai punya rencana membunuh 4 tokoh. Salah satunya, AF alias Fifi (53).

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Polisi menetapkan enam tersangka yang ditengarai punya rencana membunuh 4 tokoh. Salah satunya, AF alias Fifi (53).

Fifi adalah istri Mayjen (Purn) Moerwanto, mantan Sekjen Kemensos.

Bayu Putra Harfianto (28), sedang bekerja di kantornya di kawasan Kebon Sirih, saat ibunya ditangkap di dekat ATM, pada 22 Mei 2019.

Saat itu, menurut Bayu, ibunya hendak mengirim uang ke adiknya, ketika polisi menciduknya.

Saat ini, Fifi sekamar dengan Ratna Sarumpaet. Fifi kenal dengan Ratna, karena mereka sering bertemu di rumah Prabowo Subianto. Maklum, Fifi adalah penggagas Gempur (gerakan emak-emak peduli rakyat), salah satu organisasi sayap pendukung Prabowo.

Dilansir dari Tribunnews, Bayu mengatakan, ibunya sama sekali tidak tahu soal rencana pembunuhan 4 tokoh. Itu dituangkan ibunya dalam BAP kepolisian.

"Ibu saya gak tahu senjata buat diapain. Di BAP ibu bilang gak tahu menahu soal rencana itu," kata Bayu.

Bahkan dari keterangan para penyidik Polda Metro Jaya, kata Bayu ketidaktahuan ibunya soal rencana pembunuhan adalah wajar.

"Di Polda kan ada juga beberapa teman ibu. Mereka sama sekali kaget dan gak percaya kalau ibu saya dibilang ikut merencanakan pembunuhan," kata Bayu.

Menurut Bayu, awalnya senjata api Revolver Taurus kaliber 8 itu adalah pemberian rekan ayahnya yang cukup lama disimpan di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, dimana ayahnya berkantor sebagai ketua yayasan yang memiliki gedung dan juga sempat menjabat Sekjen Depsos.

"Lalu senjata itu menjadi jaminan utang ibu Rp25 juta ke Iwan, atau digadai. Karena ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," kata Bayu.

Bayu mengatakan saat ayahnya divonis kasus korupsi Gedung Cawang Kencana di Jakarta Timur dan mendekam di LP Sukamiskin sejak 2014, keadaan ekonomi keluarganya menjadi cukup sulit.

"Sementara ibu butuh uang untuk mempertahankan Gedung Cawang Kencana yang sedang sengketa dengan Kemensos," kata Bayu.  

Sebab menurut ibunya, gedung itu adalah milik yayasan yang dikelola ayahnya. Sementara Kemensos mengklaim milik negara karena dibangun saat ayah saya menjabat Sekjen di Kemensos.

"Karena butuh uang, ibu saya cari pinjaman. Lalu ada namanya Pak Andi. Pak Andi ini teman ibu-ibu di gerakan Gempur yang dipimpin ibu saya. Pak Andi lalu mengenalkan ibu saya ke Pak Iwan yang katanya bisa meminjamkan uang Rp25 juta," kata Bayu.

Iwan belakangan adalah HK, salah satu tersangka dugaan kasus perencanaan pembunuhan 4 pejabat negara.

Setelah berkenalan dengan Iwan yang bersedia meminjamkan uang Rp25 juta ke ibunya, kata Bayu, Iwan sempat bertanya ke Andi, apa jaminan untuk uang pinjaman itu.

"Karena Pak Andi adalah teman ibu, Pak Andi sempat bilang kalau jaminannya badan dia," kata Bayu.

Namun kemudian tambah Bayu, Iwan menawarkan dan meminta senjata suami AF sebagai jaminannya.

"Iwan ini kan mantan Kopassus. Dia tahu bapak purnawirawan dan akhirnya bilang ke Andi agar senjata itu sebagai jaminan utang ibu," kata Bayu.

"Akhirnya sepakatlah mereka senjata itu yang digadaikan sebesar Rp25 juta," kata Bayu.

Ibunya kata Bayu, akhirnya menyerahkan senjata yang disimpan di Gedung Cawang Kencana ke Iwan.

"Menurut ibu saya, diserahkannya ke Iwan antara 2017 atau 2018," kata Bayu.

Senjata itu kata Bayu adalah pemberian rekan ayahnya yang selama ini disimpan di Gedung Cawang Kencana.

Sementara ayahnya sudah bebas menjalani hukuman karena tuduhan korupsi dari LP Sukamiskin 2018 lalu.

"Intinya ibu saya gak tahu senjata itu mau digunakan untuk apa oleh Iwan. Ibu saya tahunya hanya pinjam uang dan senjata itu jadi jaminannya," kata Bayu.