RAKYATKU.COM, KOTABARU - Muhammad Syahril alias Iril tak tahan lagi. Mandornya di PT PLS di Sampanahan Kabupaten Kotabaru, Damister Sinaga (36) kerap menantangnya berkelahi.
Rabu, 22 Mei 2019, Iril tak tahan lagi. Hari itu, sekitar pukul 08.00 Wita, dia ditantang lagi. Awalnya, Iril tak merespons. Namun saat sang mandor berbalik hendak mengambil makan, pemuda 21 tahun itu, langsung menebaskan parang dan mengenai bagian leher belakang sang mandor.
Setelah itu, sang mandor berusaha lari dan dikejar Iril.
Saat Iril berupaya mengejar korban, dia justru terjatuh. Saat itu pula, korban mencoba merebut parang pelaku.
Namun pelaku masih kuat dan kembali menebas kepala bagian depan korban. Bahkan langsung membabi buta menebaskan parangnya hingga pelaku tersungkur dan tewas.
Ada tujuh kali tebasan membabi buta. Menyebabkan luka robek atau bacok di bagian rahang sebelah kanan, leher bagian kanan, pelipis mata kanan, rahang sebelah kiri, kening sebelah kanan, wajah bagian depan, lengan kiri bagian atas yg mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat.
Iril kemudian berlari ke hutan dan bersembunyi di dalam sebuah gua di bukit di wilayah Kecamatan Kelumpang Barat Kotabaru.
Selama delapan hari perburuan oleh Resmob Polsek Sampanahan dan melibatkan tokoh masyarakat dan keluarga pelaku, Rabu (28/5/2019) sekitar pukul 01.30 Wita, Iril akhirnya berhasil dibekuk.
Perburuan dipimpin langsung Kapolsek Sampanahan Iptu Imam Wahyu Pramono, yang harus berjalan kaki 6 jam untuk sampai ke tempat persembunyian pelaku.
Kapolsek Sampanahan Iptu Imam Wahyu Pramono, membenarkan penangkapan pelaku.
"Untuk menangkap pelaku, kami harus masuk hutan kemudian melakukan penyisiran didalam hutan kurang lebih 6 jam berjalan kaki menuju tempat persembuyian didalam bukit goa yang ada di Kecamatan Kelumpang Barat," katanya seperti dilansir Tribunnews.