Minggu, 26 Mei 2019 13:17

Sempat Sembunyi di Pinrang, Perempuan Bandar Narkoba Ditangkap di Tator

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani.
Kabid Humas Polda Sulsel, Dicky Sondani.

Tim Resmob Polda Sulsel menangkap DPO bandar narkoba Tetty Indah Sari alias Tetty (32). Dia ditangkap di Tana Toraja, Jumat (24/5/2019).

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Tim Resmob Polda Sulsel menangkap DPO bandar narkoba Tetty Indah Sari alias Tetty (32). Dia ditangkap di Tana Toraja, Jumat (24/5/2019).

"Dia bersembunyi di sana, kabur dari polisi," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani kepada Rakyatku.com, Minggu (26/5/2019).

Sebelum kabur ke Tana Toraja, pelaku sempat melarikan diri ke Kabupaten Pinrang. Merasa tidak aman, pelaku berpindah tempat. Ternyata tetap tertangkap.

Tetty merupakan bandar narkoba yang dikirimkan barang haram seberat 1 kilogram dari Jakarta. Dia lalu menyuruh anaknya yang baru 14 tahun untuk menjadi kurir narkoba. 

Polisi sempat mengultimatum Tetty agar menyerahkan diri. Namun, tak diindahkan.

Sebelumnya, Resmob Polda Sulsel berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu-sabu seberat satu kilogram di Kota Makassar, Sabtu (18/5/2019).

Pelakunya, bocah 14 tahun berinisial N. Dia mengaku disuruh ibu kandungnya, Tetty Indah Sari. Dia mengambil paket kiriman di sekitar pusat perbelanjaan Ramayana, Jalan AP Pettarani Makassar.

"Ibunya ini meminta kepada anaknya untuk pergi mengambil paket itu di sekitar Pengayoman. Anaknya itu tidak mengetahui kalau tas itu berisi narkoba satu kilogram," ujar Dicky Sondani.

Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, saat bocah 14 tahun tersebut mengambil barang haram tersebut, anggota Resmob Polda Sulsel langsung menangkap bersama dengan barang bukti yang ada di tangannya.

"Tetty ini menerima paket sabu-sabu dari Jakarta melalui ekspedisi dan yang menerima adalah anaknya. Nama perusahaan yang mengirim Aulia Shop," katanya. 

Menurut keterangan N, dia sama sekali tidak mengetahui apa isi paket tersebut. Dia cuman diperintah oleh orang tuanya untuk mengambil paket, dan kemudian membawa ke salah satu tempat.

"Ini salah satu modus terbaru juga dari para pelaku narkoba, yang menggunakan anaknya sendiri," tutup Dicky.