Sabtu, 25 Mei 2019 02:00

Salat Gaib di Sarinah, Peserta Aksi 22 Mei Cium Tangan Polisi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Peserta aksi 22 Mei menggelar salat gaib di perempatan Sarinah, Jumat (24/5/2019). (FOTO: BISNIS.COM)
Peserta aksi 22 Mei menggelar salat gaib di perempatan Sarinah, Jumat (24/5/2019). (FOTO: BISNIS.COM)

Puluhan orang mendatangi lokasi kerusuhan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019). Mereka mengaku peserta aksi 21-22 Mei dari Gerakan Pribumi Bersatu.

RAKYATKU.COM - Puluhan orang mendatangi lokasi kerusuhan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (24/5/2019). Mereka mengaku peserta aksi 21-22 Mei dari Gerakan Pribumi Bersatu.

Dipimpin seorang yang mengenakan serban, salat gaib dilakukan di jalan raya. Mereka mendoakan demonstran yang tewas. Termasuk ratusan petugas penyelenggara pemilu yang meninggal sebelumnya.

Salat gaib itu digelar di perempatan Sarinah. Salat hanya diikuti laki-laki. Sementara peserta perempuan sibuk mengabadikan momen itu dan bekas-bekas kerusuhan yang telah dibersihkan petugas dari Pemprov DKI.

Mereka datang sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka tampak menyapa dan menyalami polisi yang masih berjaga-jaga di sekitar lokasi. Tampak akrab. Ceria.

Salah seorang peserta aksi tampak mencium tangan seorang polisi yang mengenakan pakaian anti huru hara.

Massa mengaku sengaja datang kembali ke perempatan Sarinah untuk mendoakan para demonstran yang meninggal saat aksi 21-22 Mei 2019. 

"Setelah ada kejadian di sini kami bersimpati kepada korban-korban, kami baca doa di sini, udah itu saja aksinya. Kami langsung pulang, kalau sampai malam terlalu banyak risiko yang kami tanggung," kata Humas Gerakan Pribumi Bersatu, Hasri Harahap.

Sebelumnya, beberapa orang diberi kesempatan untuk berorasi singkat tepat di sisi perempatan yang menghadap ke gerai Starbucks. Dalam orasinya, massa meminta agar masyarakat tidak munafik. Mereka juga mengimbau warga agar tetap semangat berjuang.

"Kemarin kami enggak kemari karena berkumpul di Bogor karena Ustaz Arifin Ilham meninggal, berkumpul di sana. Hari ini kami datang berkumpul di sini, banyak dari elemen-elemen luar daerah," kata Hasri.

Massa membubarkan diri sebelum azan magrib. Namun, sebelum pergi, mereka sempat berfoto-foto dengan polisi.