Jumat, 24 Mei 2019 20:30

Tim Medis Dompet Dhuafa Jadi Korban Kekerasan, Ini Kata Polisi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mobil Dompet Dhuafa yang dirusak polisi, Rabu (22/5/2019).
Mobil Dompet Dhuafa yang dirusak polisi, Rabu (22/5/2019).

Polri tak menampik adanya polisi yang memukul petugas medis dari Dompet Dhuafa. Tak hanya itu, dua unit mobil mereka dirusak.

RAKYATKU.COM - Polri tak menampik adanya polisi yang memukul petugas medis dari Dompet Dhuafa. Tak hanya itu, dua unit mobil mereka dirusak.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, polisi kemungkinan terpengaruh kejadian lain sebelumnya. Ada mobil ambulans yang kepergok membawa "amunisi" berupa batu.

"Kejadian kemarin yang disusupi oleh para perusuh itu, dia menggunakan ambulans juga. Ada dua ambulans yang berhasil kami sita. Satu ambulans yang digunakan untuk mengangkut massa, membagikan uang, busur, tombak untuk membuat rusuh. Satu ambulans isinya batu, duit, dibagikan ke perusuh," terangnya.

Dedi kemudian memperlihatkan rekaman CCTV yang merekam kegiatan ambulans berwarna putih. Tampak sekelompok orang berada di dekat ambulans, kemudian meninggalkan ambulans.

"Kejadian tanggal 22 Mei, terlihat sekali ada ambulans mengangkut massa, membagikan uang, memberikan komando dan seketika itu massa rusuh," pungkasnya.

Terkait perusakan mobil Dompet Dhuafa, Dedi mengatakan ke depan, jurnalis dan relawan medis akan dilengkapi dengan penanda khusus. Misalnya, dengan menggunakan pita merah putih. 

"Ketika sudah ada kesepakatan misalnya pakai pita merah putih di lengan untuk seluruh media yang meliput unjuk rasa. Nanti akan kami sampaikan ke Kabid Humas untuk kembali menyampaikan ke Danpam Objek. Nanti Danpam objek mem-brief seluruh pasukan, 'Hei pasukan, yang menggunakan pita merah putih teman-teman jurnalis yang akan meliput demo. Kewajiban seluruh anggota melakukan perlindungan kepada rekan-rekan jurnalis'. Sama dengan kegiatan lembaga-lembaga kemanusiaan," kata Dedi seperti dikutip dari Detikcom.

Dedi melanjutkan begitu juga untuk relawan medis. Menurutnya, perlu ada identitas yang jelas dan berkomunikasi dengan aparat. Organisasi kemanusiaan, katanya, sebaiknya melaporkan jumlah timnya dan kendaraan yang akan turun ke lokasi demonstrasi.