Sabtu, 18 Mei 2019 09:25

Satu Keluarga di Bone Diduga Keracunan Makanan Saat Buka Puasa

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salah satu pasien RSUD Tenriawaru yang diduga keracunan menu buka puasa.
Salah satu pasien RSUD Tenriawaru yang diduga keracunan menu buka puasa.

Lima warga yang merupakan satu keluarga di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Manurungnge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, diduga keracunan makanan setelah berbuka puasa.

RAKYATKU.COM, BONE -- Lima warga yang merupakan satu keluarga di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Manurungnge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, diduga keracunan makanan setelah berbuka puasa.

Kondisi yang dialami korban yang merupakan satu keluarga ini, terjadi sekitar 2 hari lalu, Rabu 15 Mei 2019, dan saat ini masih dirawat di RSUD Tenriawaru Bone.

Ita salah satu korban yang saat ini masih berada di Ruangan VIP Aselea RSUD Bone mengatakan, dirinya mengalami mencret- mencret setelah buka puasa bersama di rumahnya.

Selain dirinya, ibunya juga mengalami hal yang sama dengannya, dan masih dirawat di RSUD Bone. Tidak hanya itu, ayahnya juga mengalami hal yang sama, yaitu mencret-mencret.

"Saat itu kami buka puasa. Kami belum tahu makanan apa yang kami makan, karena banyak jenis makanan yang kami makan seperti ayam crispy, pisang ijo, dan lain lain," kata Ita.

Ita menambahkan, selain dia, Ibu dan ayahnya, dua keponakannya juga mengalami hal yang sama, dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah.

Humas RSUD Bone Ramli yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, juga membenarkan bahwa ada pasien yang saat ini berada di IGD dengan keluhan mencret-mencret dan minta dirawat di ruang VIP Aselea, karena salah satu keluarganya juga dirawat di kamar itu.

"Iya tadi ada pasien yang masuk yang mengalami gejala mencret-mencret dan minta dirawat di kamar Aselea, karena salah satu keluarganya juga dirawat di situ, namanya Hj. Nurhayati. Tapi sekarang sudah membaik karena sudah diberikan obat oleh dokter," kata Ramli yang dihubungi Jumat malam, 17 Mei 2019.

Lanjutnya, kalau dugaan keracunan belum diketahui pasti betul atau tidak, karena tidak ada pengakuan dari pasien dan tidak ada yang disampaikan ke perawat, tentang makanan yang dikonsumsi.