Sabtu, 18 Mei 2019 08:00

Baca Surat Ibrahim, Imam Tarawih Ini Tak Kuasa Menahan Tangis

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ustaz Wahyudi Jafar saat memimpin salat tarawih di Masjid Wihdatul Ummah, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jumat malam (17/5/2019).
Ustaz Wahyudi Jafar saat memimpin salat tarawih di Masjid Wihdatul Ummah, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jumat malam (17/5/2019).

Air mata jemaah bercucuran di Masjid Wihdatul Ummah, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jumat malam (17/5/2019). Imam tak kuasa menahan tangis saat membaca Surat Ibrahim.

RAKYATKU.COM - Air mata jemaah bercucuran di Masjid Wihdatul Ummah, Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jumat malam (17/5/2019). Imam tak kuasa menahan tangis saat membaca Surat Ibrahim.

Di masjid itu, tarawih berlangsung 11 rakaat plus witir setiap malam. Namun, bacaan imam lebih panjang. Menghabiskan satu juz Alquran dalam delapan rakaat salat tarawih.

Tiga imam memimpin salat secara bergantian. Imam pertama memimpin salat tarawih dari rakaat pertama hingga keempat. Imam kedua melanjutkan dari rakaat kelima hingga delapan.

Imam ketiga memimpin salat witir tiga rakaat. Pada rakaat terakhir dilanjutkan dengan qunut panjang. Berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla.

Pada malam ke-13 Ramadan itu, dokter ahli bedah tulang asal Sudan, Syekh dr Ahmad Ibrahim Sulaiman menjadi imam pertama. Disusul imam kedua, Ustaz Wahyudi Jafar dan ditutup imam ketiga, Ustaz Harman Tajang.

Nah, momen menangis itu terjadi pada imam kedua. Ustaz Wahyudi Jafar tak kuasa menahan tangis saat membaca Surat Ibrahim. Suaranya tiba-tiba sendu. Tak mampu melanjutkan bacaan.

Jemaah pun ikut larut. Mereka juga menangis. Meresapi makna ayat yang dibaca imam. 

Tangisa itu terjadi antara lain saat imam membaca ayat 31-32. Ayat 31 artinya, "Katakanlah (Muhammad) kepada hamba-hamba-Ku yang beriman. Hendaklah mereka melaksanakan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan secara sembunyi atau terang-terangan sebelum datang hari, ketika tidak ada lagi jual beli dan persahabatan."

Sementara ayat 32 artinya, "Allah lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahnya sebagai rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu."

Begitu pula ketika membaca ayat sebelumnya, yakni ayat 27 yang artinya, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki."