Kamis, 09 Mei 2019 09:01

Temukan Pesan Cabul dari Pria Lain di Ponsel Istri, Suami Hujamkan Pisau Berkali-kali

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Shahab Ahmed dan istrinya, Khondkar Fariha Elahi
Shahab Ahmed dan istrinya, Khondkar Fariha Elahi

Seorang suami yang cemburu, menikam istrinya 14 kali, setelah melihat pesan cabul dari teman mereka di telepon seluler sang istri. Pria itu dinyatakan bersalah atas pembunuhannya, dan hakim menolak ba

RAKYATKU.COM, SYDNEY - Seorang suami yang cemburu, menikam istrinya 14 kali, setelah melihat pesan cabul dari teman mereka di telepon seluler sang istri. Pria itu dinyatakan bersalah atas pembunuhannya, dan hakim menolak bahwa ia secara substansial dirugikan oleh penyakit depresi pada saat itu.

Shahab Ahmed (35), memainkan jemarinya di Mahkamah Agung New South Wales (NSW), Rabu, 8 Mei 2019. Dia menolak mengaku bersalah atas pembunuhan istrinya, Khondkar Fariha Elahi (29) di kediaman mereka di Sydney barat pada Februari 2017 lalu. Menurutnya, itu karena depresi.

Tetapi Hakim Monika Schmidt, yang memimpin persidangannya tanpa juri, pada hari Rabu mendapati pembelaan ini belum ditetapkan.

"Kegigihan yang jelas dari serangannya .. cukup konsisten dengan tindakan yang disengaja dan bukan hanya kehilangan kontrol," katanya.

Pada Februari 2017, Ahmed dengan kejam menikam tubuh istrinya, termasuk ke wajahnya. Membuat ujung pisau patah di antara gigi korban.

Permohonan praperadilannya atas pembunuhan tidak diterima dan Hakim Schmidt memvonisnya atas pembunuhan.

Hakim mengatakan bahwa suami yang cemburu itu, memandangi Elahi sampai berhenti bernapas, sebelum menelepon triple zero, kemudian memberikan deskripsi mengerikan tentang semua yang telah dia lakukan kepada korban.

Menurut fakta yang diperoleh dari keterangan pelaku kepada polisi, pelaku pertama kali curiga istrinya berselingkuh dengan Omar Khan, pada April 2015.

Pertengkaran panas dimulai pada 18 Februari 2017, ketika Ahmed menyambar telepon Elahi, untuk membaca pesan di dalamnya. Dia lalu menyeret korban ke kamar tidur.

"Jelaskan bahwa ini semua benar!!!" ujar Ahmed dengan nada tinggi.

Elahi menggeleng, sambil melap air matanya dengan ujung kain.

Ahmed, yang juga memakai nama Russel, kemudian mengambil pisau dapur.

"Jika kamu berteriak, aku akan membunuhmu. Beri saya konde ponselmu. Saya akan menunjukkan bahwa kamu berbohong. Setelah membuktikan, saya akan pergi," ujar Ahmed sambil memegang pisau.

Mendengar janji suaminya, Elahi membuka kunci teleponnya. Ahmed mulai membaca setiap pesan Khan.

Wajahnya terlihat memerah. Dia naik pitam saat membaca pesan-pesan cabul dari Khan. Tangan Ahmed gemetar, dia lalu gelap mata, menikam Elahi berulang kali.

Ketika pelaku menikam, Elahi  memohon, "Maafkan aku Russel, maafkan aku Russel".

Tubuh Elahi bersimbah darah. Tubuhnya tersentak beberapa kali, sebelum lunglai di tempat tidur. 

Ahmed mengawasinya sambil merokok. Sepuluh menit kemudian, pelaku melihat tubuh istrinya tak bergerak. Dia baru memanggil layanan darurat.

Sebelum kedatangan polisi, Ahmed mengubah status Facebook-nya menjadi 'Bercerai' dan mengganti foto profil istrinya dengan foto mereka yang tersenyum bersama.

Pria berusia 35 tahun itu, tidak menunjukkan reaksi yang jelas terhadap vonis pembunuhan hakim, dan akan dijatuhi hukuman di kemudian hari.