RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Suasana duka menyelimuti kediaman Suharni alias Ani (30), Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang drop kawal pencoblosan Pemilu 2019 hingga meninggal.
Sejumlah kerabat berdatangan di kediaman Almarhumah yang berada di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Selasa (30/4/2019).
Kakek Almarhumah, Mudding alias Puang Baco (90), ikut melayat. Meski kondisinya sakit. Turun dari mobil yang tumpanginya, Kakek Baco dibopong karena tak sanggup lagi berjalan dengan tegap.
Raut muka sangat sedih tak mampu ditahan meski matanya tak banyak mengeluarkan air. Hanya binaran air mata yang nyaris jatuh lalu menetes ke pipinya yang keriput termakan usia.
Kakek Baco berusaha berjalan pelan menerabas keramaian kerabat yang mengerubumi jenazah Almarhumah. Perlahan ia duduk memeluk tubuh cucunya yang kaku tertutup kain batik tang warnanya coklat.
Karena tak bisa menahan rasa haru dan sedih yang cukup mendalam, Puang Baco akhirnya tersungkur. Awalnya dikira menangis, namun disadari, Puang Baco pingsan. Kerabat histeris. Puang Baco lalu dilarikan ke Puskesmas Salassae untuk mendapatkan pertolongan.
Tak bertahan lama di Puskesmas, Puang Baco meninggal dunia. Jenazahnya kini disemayamkan dikediamannya di Desa Panasa, Kecamatan Rilau Ale, sekitar 3 Kilk dari kediaman cucunya.
Rencananya, Puang Baco dikebumikan Rabu (1/5/2019) besok. Keluarga lebih dulu mendahulukan penguburan cucnya Suharni alias Ani.
Sementara, keluarga masih terus berdatangan. Almarhumah Ani kebumikan tak jauh dari rumahnya. Usai disalati di Masjid dekat rumahnya. Ani dikubur ba'da magrib waktu setempat.
Seperti diketahui, Suharni adalah petugas KPPS 07 desa Salassae. Ani mengeluh karena penyakit ulu hati. Kondisi itu dirasakan saat malam hari 17 April 2019 usai pencoblosan.
Ani sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Salassae, beberapa hari ia juga diinpus dengan cairan. Namun sayang nyawanya tak tertolong. Ani meninggal pukul 13.30 Wita.