Senin, 29 April 2019 04:30

5 Kesalahan dalam Pernikahan yang Jadi Penyebab Perceraian

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Tidak ada pihak yang sempurna dalam suatu pernikahan.

RAKYATKU.COM - Tidak ada pihak yang sempurna dalam suatu pernikahan. Anda atau pasangan tentu pernah melakukan kesalahan yang memicu konflik, lalu bersama mencari solusinya agar hubungan kembali harmonis. 

Kesalahan dalam pernikahan adalah wajar, tapi ada beberapa kesalahan yang perlu dihindari karena bisa menjadi penyebab perceraian.

Kesalahan yang bisa menjadi penyebab perceraian

Tak jarang, beberapa pasangan melakukan beragam kesalahan berikut tanpa sadar dan akhirnya memicu konflik berkepanjangan.

1. Tidak menyampaikan keinginan dengan jelas

Kunci dari hubungan yang langgeng adalah komunikasi. Anda dan pasangan harus saling menyampaikan keinginan satu sama lain dengan jelas, baik tentang pola asuh anak, keuangan, kehidupan seksual, atau masalah lain dalam pernikahan.

Hubungan yang telah terjalin lama tidak menjadi jaminan untuk langgeng bila kedua pihak tidak pernah berdiskusi. Sikap tertutup hanya akan menimbulkan asumsi yang belum tentu benar. Anda mungkin merasa telah memenuhi kebutuhan pasangan, padahal bukan itu yang ia harapkan. Hal ini lantas bisa menjadi penyebab perceraian.

2. Cara berkomunikasi yang tidak sejalan

Pernahkah Anda merasa tidak didengarkan saat mencoba memulai pembicaraan? Anda bisa jadi memiliki cara berkomunikasi yang tidak sejalan dengan pasangan.

Dilansir laman Doktersehat, kondisi serupa juga sering terjadi ketika seorang istri mengeluhkan satu hal yang sama berkali-kali, tapi sang suami tidak menggubris keluhan tersebut.

Seorang psikolog pernikahan di University of Louisville menjelaskan bahwa perilaku ini terjadi lantaran salah satu pihak menginginkan pembicaraan, tapi pihak lainnya tidak mengetahui cara yang tepat untuk menanggapinya. Meskipun sepele, ini bisa menjadi penyebab pertengkaran dan berujung pada perceraian.

3. Menghindari hubungan seksual

Hubungan seksual adalah salah satu faktor penting untuk menjaga keharmonisan pernikahan. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan hubungan fisik, tapi juga menciptakan keintiman dan memupuk kasih sayang antara Anda dan pasangan. Jalinan kasih sayang pun semakin kuat dan Anda seakan terus merasa jatuh cinta kepada pasangan.

Tanpa hubungan seksual yang sehat dan menenteramkan, kehidupan pernikahan terasa hambar. Seakan Anda tinggal bersama seorang teman sekamar tanpa adanya keintiman antara satu sama lain. Konflik pun dapat muncul dan akhirnya menjadi penyebab perceraian.

4. Melibatkan orang tua dalam pernikahan

Pernikahan adalah tentang Anda dan pasangan dan bukan tentang suami-istri beserta kedua orang tuanya. Masalah yang Anda hadapi dalam pernikahan idealnya diatasi bersama pasangan tanpa campur tangan orang lain, termasuk orang tua. Pasalnya, pengaruh orang lain dalam pernikahan dapat berubah menjadi suatu tekanan.

Orang tua memang memiliki niat baik untuk meredam konflik pernikahan yang dialami anaknya. Namun, ini bisa menjadi penyebab perceraian yang tidak disadari. Pada akhirnya, Anda harus bangkit bersama pasangan untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi.

5. Lupa menghargai pasangan

Fokus terhadap pekerjaan, anak, atau kegiatan di rumah sering membuat pasangan lupa untuk menunjukkan sikap menghargai satu sama lain. Padahal, hubungan yang sehat terbentuk dari sikap tersebut. Anda bisa melakukannya dengan tersenyum, kontak mata, memeluk, atau cara apa pun yang pasangan Anda sukai.

Sikap saling menghargai juga ditunjukkan dengan mendengarkan, menanggapi cerita, atau berkomunikasi dengan baik. Dengan cara itu, Anda dan pasangan akan sama-sama merasa memiliki posisi yang berharga dalam hubungan. Hasilnya adalah hubungan harmonis yang jauh dari penyebab perceraian.

Kesalahan dalam pernikahan yang menjadi penyebab perceraian seringkali dilakukan tanpa disadari. Akan tetapi, komunikasi yang jelas, rasa menghargai, serta sikap saling mengerti dapat membantu meminimalisasi konflik. Jika solusi yang Anda lakukan tidak berhasil, cobalah berdiskusi dengan pasangan untuk mencari penyelesaiannya.