RAKYATKU.COM, INDRAPURA - Jumat, 26 April 2019. Hari masih petang. Jarum di jam dinding kamar rumah mertua Zulkifli (58), di Pasar II, Dusun III, Desa Aras, Kecamatan Airputih, Kabupaten Batubara, menunjukkan pukul 03.00 WIB.
Tiba-tiba terdengar teriakan Rismawati (41) dari kamar. Dua kali. Dia minta tolong. Adik ipar korban terbangun karenanya.
Adik korban, Suprianto (41) juga langsung mencoba mencari tahu ke lokasi asal suara.
Ketika keluar kamar, saksi melihat Rismawati tergeletak di lantai kamar dan bersimbah darah.
Di saat bersamaan, Suprianto juga melihat Zulkifli tengah memegang parang dan memintanya untuk menjauh.
Usai membacok istrinya hingga tewas, Zulkifli mencoba bunuh diri dengan menenggak racun rumput.
Namun, racun tersebut tidak bereaksi sehingga membuat Zulkifli mendatangi Polsek Indrapura untuk menyerahkan diri.
Sesampai di Polsek Indrapura, Zulkifli justru muntah-muntah dan sempat mendapat perawatan di Klinik Oloan.
Setelah dinyatakan sehat, petugas pun melakukan pemeriksaan terhadap Zulkifli.
Dilansir dari Tribunnews, Zulkifli mengaku selama ini dirinya merantau di Dumai, Riau untuk bekerja dan baru sepuluh hari ini pulang demi menemui istrinya.
Jumat ini, Zulkifli sebenarnya hendak pulang kembali ke Dumai. Namun, sebelum kembali, pada Kamis, 25 April 2019 malam, dia mencolek istrinya.
"Ma...malam jumat nih," ujarnya, sembari memberi isyarat untuk berhubungan badan.
Namun istrinya bilang ogah. Zulkifli pun marah. Namun pertengkaran itu sempat dilerai orang tua korban.
"Dari keterangan tersangka pembunuhan dilakukan atas dasar perasaan cemburu. Rencananya tersangka mau berangkat ke Dumai, Riau untuk kembali bekerja. Jadi minta dilayani dulu, tapi justru ditolak korban hingga akhirnya kalap membacok korban yang merupakan istrinya," jelas Kapolsek Indrapura, AKP D Habeahan.
Akibat pembacokan, tubuh korban mengalami luka robek di bagian mulut, dagu, pipi kanan, mata kiri dan luka robek pada tangan kanan. Korban pun langsung tewas di TKP.
"Ada sekitar 15 luka bacokan," ungkapnya.
Sementara jenazah korban berada di rumah sakit PTC Siparepare untuk dilakukan visum.