RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jumat, 19 April 2019. Ayam belum berkokok. Semburat mentari belum muncul di ufuk timur, ketika dalam keremangan dinihari itu, personel Tim Jatanras Polrestabes Makassar, dipimpin Kanit Jatanras Iptu Eka Bayu Budhiawan, menembus dingin, bergerak menuju sebuah rumah di Jl Galangan Kapal, Makassar.
Di rumah tantenya itu, Indra Anugrah Saputra (20), tak berkutik, saat Tim Jatanras langsung membekuknya saat dia terlelap.
Petugas langsung memeriksa kaki kanannya. Benar. Ada tato berlian. Tato yang sama di kaki pria berhelm yang terekam CCTV keluar dari Wisma Benhil pada hari pembunuhan Rosalina Kumala Sari (18).
Tim kemudian menyita ponsel milik korban, juga ponsel milik pelaku sebagai barang bukti.
Saat diminta untuk menunjukkan sepeda motor korban yang dikuasai pelaku, pelaku memegang senjata tajam dan hendak melawan petugas.
Tak ingin mengambil risiko, petugas kemudian melepaskan tembakan yang terukur. Enam peluru menembus kaki pelaku. Empat di betis kanan, dua di betis kiri.
Peluru-peluru itu, bersarang di dekat tato motif "berlian" yang ada di betis kanan pelaku.
Kepada wartawan, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan, tato berlian itulah yang jadi patokan pihak kepolisian. Pasalnya, wajah pelaku muka pasaran.
Indratmoko bilang, ada 5 pria yang diidentifikasi sebelumnya karena memiliki wajah yang mirip dengan pelaku.
Namun mereka dilepas, karena tak memiliki tato di betis kanan.
Indratmoko menambahkan, pengakuan sementara pelaku, dia tersinggung dengan ucapan korban yang melontarkan cacian kepadanya "sundala". Dia pun geram dan gelap mata menghujamkan sangkur ke tubuh korban sebanyak 27 kali.
