RAKYATKU.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO, Najamuddin Arfah mengharapkan pelaksanaan Pemilu pada Rabu (17/4/2019) besok bisa berjalan lancar.
Baginya, demokrasi lima tahunan bukanlah seremonial dan pesta euforia belaka yang hanya datang ke TPS, mencoblos salah satu kandidat caleg dan presiden.
“Pesta demokrasi 17 April meski hanya berlangsung sesaat tetapi menjadi penentu masa depan bangsa dan arah kepemimpinan nasional lima tahun mendatang,” katanya dalam rilis yang diterima Rakyatku.com, Selasa (16/4/2019).
Untuk itu, menurut mahasiswa pascasarjana Universitas Hasanuddin ini, sebagai warga negara yang baik, yang peduli akan nasib masa depan bangsa, kontribusi kita dengan menyalurkan hak suara adalah keniscayaan.
“Kita berharap, mereka yang menyalurkan hak pilihnya agar benar-benar memilih pemimpin bukan karena adanya imbal ‘koin’ dari caleg atau timses. Tapi memilih karena ‘poin’ yang ditawarkan oleh para caleg dan capres,” tuturnya.
Ia menjelaskan, masyarakat tidak boleh apatis dan cenderung pasrah atas keadaan. Apalagi pragmatis sesaat, karena satu suara adalah penentu atas perubahan yang lebih baik.
“Olehnya itu, kami mengajak kepada seluruh warga yang memiliki hak suara untuk berkontribusi, melakukan ikhtiar untuk mengubah arah dan masa depan bangsa ini untuk lebih baik dengan bersama-sama menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan kepada penyelenggara pemilihan umum untuk tetap berada pada posisi netral.
“Kualitas demokrasi kita, selain partisipasi juga tentu didukung oleh penyelenggara pemilu yang netral dan adil,” pungkasnya.
