Jumat, 12 April 2019 20:46

Hasil Autopsi Keluar, Maka Teranglah Motif Pembunuhan Sitti Zulaiha

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai.
Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai.

Penyidik Sat Reskrim Polres Gowa yang dipimpin Iptu Muhammad Rivai masih menunggu hasil autopsi Sitti Zulaiha Djafar dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

RAKYATKU.COM, GOWA - Penyidik Sat Reskrim Polres Gowa yang dipimpin Iptu Muhammad Rivai masih menunggu hasil autopsi Sitti Zulaiha Djafar dari Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Begitu hasilnya keluar, maka teranglah motif pembunuhan pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) itu.

Hasil autopsi itu nantinya akan didalami oleh tim penyidik. Setelah itu akan diadakan rekonstruksi pembunuhan Sitti Zulaiha Djafar yang tewas di Jalan STPP, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa di tangan Wahyu Jayadi.

Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muhammad Rivai, mengatakan diharapkan hasil autopsi tersebut hasilnya bisa segera dikeluarkan oleh pihak rumah sakit.

"Kami sampaikan kepada rekan-rekan media, semoga minggu ini hasil autopsi korban sudah dikeluarkan oleh pihak rumah sakit kemudian kami akan agendakan untuk melakukan rekonstruksi jika hasil autopsi sudah ada pada kami," ucap Iptu Rivai, Jumat (12/4/2019).

Iptu Rivai menambahkan, motif saat ini yang disampaikan oleh pihak kepolisian Polres Gowa masih tetap mendalami oleh tim penyidik. 

Hasil sementara yang dipaparkan oleh tim autopsi adalah ditemukannya luka pukulan benda tumpul dan patahnya tulang leher korban. Diketahui, korban dibunuh oleh Wahyu Jayadi dalam mobil milik korban akibat ketersinggungan pelaku atas ucapan yang dilontarkan oleh korban.

Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban.

"Selain itu juga bisa kita ketahui waktu yang pasti kematian dan cara yang pasti kematian korban seperti apa. Dan jika sesuai fakta dari tim penyidik adalah emosi sesaat yang tidak terkontrol oleh pelaku, sehingga melampiaskan emosinya tersebut ke korbannya. Nanti kami akan menindaklanjuti informasi dari pihak suami korban, berdasarkan fakta maka akan berkembanglah motifnya," jelas Shinto saat ditemui di Kompleks Balla Lompoa.

Pada Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 19.40 Wita, Paur Doksik Biddokes Polda Sulsel, Sulkarnain, belum dapat menjelaskan secara detail dan pasti penyebab kematian Zulaiha.

"Namun hasil sementara yang telah ditemukan pada tubuh jenazah terdapat pukulan benda tumpul. Kami mengusahkan penyelesaian hasil autopsi jenasah tersebut paling cepat tiga pekan karena ada beberapa kasus lain yang kami kerjakan," terang Sulkarnain, Jumat (22/3/2019).

Pihak keluarga korban mempercayakan kasus ini cepat tuntas dan menghukum pelaku seberat-beratnya. Korban meninggalkan tiga orang anak yang masih di bawah umur.