Selasa, 09 April 2019 14:55

Flashback Aksi Gila Caleg Gagal Parepare pada Pileg 2014

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (IST)
Ilustrasi. (IST)

Calon anggota legislatif (caleg) stres pasca pemungutan suara merupakan fenomena yang terjadi setiap pelaksaan Pileg berlangsung.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Calon anggota legislatif (caleg) stres pasca pemungutan suara merupakan fenomena yang terjadi setiap pelaksaan Pileg berlangsung. 

Kebanyakan dari mereka mengalami depresi akibat tak lolos ke parlemen.  Kelakukan para caleg stres juga beraneka rupa. 

Ada yang tak berani pulang ke rumah karena belum membayar uang untuk saksi, mengamuk, sampai meminta kembali uang sumbangan saat kampanye.

Di Kota Parepare, fenomena caleg stress bisa jadi kembali terulang seperti yang terjadi pada Pileg 2014 lalu.

Rakyatku.com coba merangkum berbagai ulah caleg stres pasca pemilihan yang sempat menjadi buah bibir.

-Caleg Tarik Kompor Gas
Andi Farida Soewandi yang kala itu menjadi caleg Partai Demokrat mendadak menjadi tenar pasca Pileg 2014. 

Tidak lain lantaran ulah dari tim suksesnya yang menarik pemberian kompor gas dari warga yang diduganya menyalahi kesepakatan dan tidak memilihnya di bilik suara.

"Padahal saya mencoblos dia, sementara memang istri saya mencoblos caleg lain. Kami bagi suara, karena caleg lain itu juga memberikan sesuatu kepada kami, apalagi tidak ada perjanjian harus dua suara," kata Zaenal, Warga Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, kala itu.

Kini Andi Farida Soewandi maju kembali sebagai caleg Partai Golkar di Dapil Bacukiki dan Bacukiki Barat.

-Caleg Bongkar Rumah
Warga bergotong royong membongkar dan memindahkan beberapa rumah di Kelurahan Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. 

Pasalnya, pemilik lahan tempat berdirinya rumah semi permanen yang ditinggali beberapa warga berang. Itu lantaran mereka tidak memilih Apriyani Djamaluddin dalam Pileg 2014 lalu.

"Di rumah ada tiga suara, saya, istri, dan anak. Saya dikasi uang Rp500 ribu, namun saya bagi suara untuk caleg lain. Uangnya pun masih saya simpan, tidak saya gunakan," beber Sape, salah satu warga yang rumahnya dipindahkan.

Apriyani Djamaluddin kini maju kembali di Dapil III Soreang melalui PDI Perjuangan.