RAKYATKU.COM, NEW YORK - Seorang pria New York barat, dituduh mengancam akan menyerang dan membunuh Perwakilan AS dari Minnesota, Ilhan Omar.
Patrick Carlineo Jr. (55), ditangkap setelah melakukan panggilan mengancam ke kantor Omar di Washington DC bulan lalu. Demikian disampaikan jaksa federal pada hari Jumat.
Carlineo mengatakan kepada FBI, dia adalah seorang patriot, mencintai presiden dan dia membenci Muslim radikal di pemerintahan.
Pihak berwenang tidak mengatakan kapan Carlineo ditangkap, tetapi mencatat bahwa ia mengidentifikasi dirinya sebagai staf saat membuat ancaman.
Omar adalah salah satu dari dua wanita Muslim pertama yang bertugas di Kongres.
FBI mengatakan dalam pengaduan kriminal, bahwa Carlineo menyebut Omar sebagai 'teroris' dan mengancam akan menembaknya selama panggilan telepon pada 21 Maret.
Selama panggilan telepon tersebut, terdengar suara yang mengatakan, "Apakah Anda bekerja untuk Ikhwanul Muslimin? Mengapa Anda bekerja untuknya, dia adalah seorang teroris (sumpah serapah). Saya akan meletakkan peluru di tengkoraknya (sumpah serapah)," urai Departemen Kehakiman dalam siaran pers yang menyebut ancaman Carlineo.
Biro mengatakan, Carlineo terdengar marah selama panggilan berlangsung. Tetapi mengeja namanya dengan benar dan memberikan informasi kontak kepada seorang staf.
Pengacara Carlineo menolak untuk mengomentari tuduhan itu pada hari Jumat.
Minggu-minggu awal Omar di kantor telah disambut dengan reaksi keras, atas pernyataannya tentang Israel, termasuk komentar bahwa para pendukung Amerika dari Israel mendorong orang-orang untuk memiliki kesetiaan kepada negara asing.
Beberapa orang menganggap komentar Omar sebagai anti-Semit.
Dia kemudian meminta maaf, dengan mengatakan 'anti-Semitisme itu nyata dan saya berterima kasih kepada sekutu dan kolega Yahudi yang mendidik saya tentang sejarah menyakitkan dari kiasan anti-Semit.'
Omar, warga Somalia-Amerika, juga menjadi subjek komentar anti-Semit dan rasis.
Untuk dugaan pernyataannya yang mengancam terhadap Omar, Carlineo muncul pertama kali pada hari Jumat sore di depan Hakim AS Marian W. Payson.
Jika dinyatakan bersalah atas dakwaan terhadapnya, Carlineo menghadapi hukuman maksimum 10 tahun penjara, denda USD250.000, atau keduanya.
Dia ditahan sambil menunggu sidang penahanan pada 10 April, yang dijadwalkan pukul 10.30 pagi.