Sabtu, 06 April 2019 13:08

Pendeta dan Pekerja Sosial Hilang, Istri Tawarkan Hadiah Rp345 Juta

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Sudah tiga tahun Pendeta Xu Jingchen (62) dan aktivis LSM An Li (43) menghilang. Namun belum ada kemajuan berarti dari kepolisian.

RAKYATKU.COM, MALAYSIA - Sudah tiga tahun Pendeta Xu Jingchen (62) dan aktivis LSM An Li (43) menghilang. Namun belum ada kemajuan berarti dari kepolisian.

Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia menuduh keduanya sengaja dihilangkan paksa oleh Polisi Biro Bukit Aman.

Wakil Kepala Polisi Biro Bukit Aman, Datuk Seri Abdul Hamid membantah tudingan itu.

"Tuduhan komisi Hak Asasi Manusia telah secara serius mempengaruhi reputasi Polisi Biro Bukit Aman. Bahkan direktur kepolisian ini sangat terpengaruh," jelasnya.

Dia meminta agar publik bersabar. Memberikan waktu kepada Kepala Polisi, Tan Srifoss, yang akan memberikan jawaban hasil investigasi dalam waktu dekat.

Ketika wartawan mengatakan apakah tudingan Komisi HAM itu benar, Abdul Hamid menjawa singkat, "tidak terkonfirmasi". Dia menambahkan, bahwa jika tudingan komisi itu tidak terbukti, maka dia akan menyerahkan kepada pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap mereka.

Pendeta Xu Jingcheng terakhir diketahui keberadaannya pada pukul 10.31 waktu Malaysia, tanggal 13 Februari 2017. Mengendarai Honda Accord perak sendirian melalui jalan SS4b/10 di Kota Petaling Jaya.

Istrinya, Liao Xiuyu (61), menawarkan hadiah RM100.000 atau (Rp345 juta), kepada siapa saja yang memberikan informasi dan berhasil menyelamatkan suaminya.

Sementara itu, pekerja sosial An Li Yu (43), pamit kepada istrinya, Norhayati (43) pada pukul 11.30 malam pada 24 November 2016.

Menurut Norhayati, malam itu di luar rumah sudah menunggu beberapa mobil, dan sudah ada di sana selama seminggu.

Mobil An Li Yu ditemukan pada pukul 06.40 pagi pada 25 November 2016, sekitar 20 kilometer dari rumahnya. Namun suaminya tak ditemukan.