RAKYATKU.COM, OKI - Polisi masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus pemerkosaan dan pembunuhan pendeta cantik, Melinda Zidemi, di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).
Melinda diperkosa oleh dua pria bertopeng, sebelum kemudian dihabisi.
Polisi kemudian curiga, kedua pelaku adalah orang yang dikenal korban, juga sudah mengetahui aktivitas keseharian korban yang sering melewati jalanan sepi tersebut.
Polisi telah memeriksa dua saksi. Mereka adalah tetangga korban.
"Penyidik Polres OKI masih melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi dalam rangka mengumpulkan keterangan terkait kasus tersebut," kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, sebagaimana dilansir detikcom, Kamis (28/3/2019)
"Iya (tetangga korban)," sambung dia.
Menurut Supriadi, seorang bocah perempuan menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.
Namun, sang bocah belum bisa dimintai keterangan, karena masih trauma.
Diketahui, anak tersebut berboncengan motor dengan korban saat kejadian. Dia turut dijerat hingga dibuang ke semak-semak oleh dua orang pelaku yang masih belum ketahuan identitasnya.
Pemerkosaan dan pembunuhan itu terjadi pada Senin (25/3/2019) di kawasan Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. Mayat wanita calon pendeta itu ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIB di semak belukar di areal PT PSM Divisi III Blok F19, Sungai Baung.
"Dan (dari) visumnya itu bisa disimpulkan bahwa dia memang diperkosa," ujar Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara kepada detikcom, Rabu (27/3/2019).
Sebelum kejadian, korban bersama satu anak perempuan berusia 9 tahun itu, melintas menuju Pasar Jati menggunakan motor. Di dalam perjalanan korban diadang dua pria bertopeng, yang memblokir laju motor dengan batang kayu balok.
Korban bersama perempuan berusia 9 tahun dibawa ke area perkebunan sawit. Pelaku membuang anak perempuan itu ke semak-semak, sedangkan wanita calon pendeta diperkosa lalu dibunuh.
Kapolda Sumsel pun menegaskan, polisi masih memburu pelaku pemerkosaan dan pembunuhan wanita calon pendeta di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) itu.
"Tentu (pelaku) kami kejar terus. Saya nyatakan ke anggota saya, penjahat itu sadis menurut saya, sikat, sikat habis. Terlalu ini pelaku," tegas Zulkarnain.
