RAKYATKU.COM, GOWA - Wahyu Jayadi sudah mengunci pintu Terios biru dengan center lock pada Kamis malam, 21 Maret 2019, sekitar pukul 22.00 Wita.
Di dalam mobil, Sitti Zulaiha sudah menjadi mayat. Lehernya terbelit sabuk pengaman.
Namun Wahyu melupakan sesuatu. Ponsel korban masih ada di dalam mobil. Ponsel itu merekam percakapan penting antara dirinya dengan korban.
Dia takut polisi akan menganalisa percakapan itu, ketika petugas maupun warga nantinya menemukan mayat Zulaiha.
Karena pintu sudah terkunci, Wahyu lantas memecahkan kaca mobil dengan batu. Dia lalu mengambil iPhone X korban. Sayang, lengannya tergores kaca mobil yang pecah.
Ponsel pintar itu kemudian dipecahkan dengan batu. Ponsel yang hancur lebur itu lalu dibuang.
Dia lalu menumpang motor salah seorang warga yang lewat. Kembali ke tempat mobilnya dia parkir.
Namun, polisi sudah menganalisa data percakapan di media sosial korban lewat kemampuan cyber polisi. Data-data percakapan tersebut masih aman.
"Biar itu ponsel dipotong sampai 1000, datanya sudah kami peroleh, datanya aman," ujar Kassubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.
Data-data itu diduga mengandung banyak rahasia, tentang hubungan Wahyu Jayadi dan Zulaiha, yang sebelumnya janjian bertemu di suatu tempat, lalu semobil hingga berujung pembunuhan.
Percakapan rahasia itu sementara dianalisa polisi. Hasilnya nanti akan diungkap di pengadilan.
