RAKYATKU.COM, MAROS - 35 pengurus Ikatan Duta Anti Narkoba (Ikanara) Maros, resmi dilantik oleh pengurus Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) di Baruga B, Kantor Bupati Maros, Minggu (24/3/2019). Organisasi ini terbentuk sejak beberapa bulan lalu oleh para alumni Duta Anti Narkoba Maros yang dipilih setiap tahunnya.
Ketua Ikanara, Ramadhan Mukhtar mengatakan, peran melawan narkoba harus selalu digaungkan oleh kaum muda sebagai generasi bangsa. Saat ini, kata dia, ancaman narkoba itu makin jelas terasa hingga sampai ke pelosok. Kehadiran Ikanara, diharapkan bisa menjadi benteng bagi kaum milenial.
"Kami hadir untuk bersama-sama kaum milenial menjadi benteng dari bahaya Narkoba di Maros. Sekarang ini, ancaman itu semakin nyata dan jika kita tinggal diam dan tak peduli, maka kehancuran generasi muda, tinggal menunggu waktu," Katanya.
Lebih lanjut, Ramadhan menyebutkan, meski organisasi yang ia gawangi itu bersifat eksklusif, ke depannya akan membuka diri dengan merekrut kaum milenial lainnya yang ingin menjadi relawan anti narkoba. Dengan pelatihan dan pembekalan khusus, diharapkan penggiat narkoba di kalangan milenial bisa makin meluas.
"Ide awalnya memang organisasi ini hanya untuk duta anti narkoba yang dipilih setiap tahunnya. Tapi kita tidak menutup kemungkinan akan merekrut anggota lain dari kalangan milenial secara terbuka. Kami ingin menggarap isu ini lebih spesifik ke milenial. Makanya program ke depan memang menyasar milenial juga," Terangnya.
Sementara itu, Ketua Granat Maros, Muhammad Bakri, mengatakan kehadiran Ikanara sebagai organisasi anti narkoba baru di Maros akan memberikan warna tersendiri bagi para penggiat narkoba sebelumnya. Program yang lebih spesifik ke milenial memang sangat dibutuhkan dalam kampanye narkoba saat sekarang ini.
"Jelas ini akan memberikan warna baru dan juga semangat bagi para penggiat narkoba di Maros ini. Setahu kami ini juga terobosan baru dan pertama kalinta di Sulsel, ada lembaga anti narkoba yang lebih spesifik menyasar kaum milenial. Kami sangat bangga dengan mereka, karena masih mau peduli dengan nasib bangsa kedepannya," ujarnya.
Menurutnya, kampanye anti narkoba di Indonesia seharusnya lebih diperbarui, sesuai dengan kondisi kekinian. Model sosialisasi yang sifatnya monoton, sudah tidak terlalu efektif dalam upaya pencegahan narkoba di kalangan remaja. Kampanye unik dan kreatif harus senantiasa digalakkan biar terkesan bagi mereka.
"Selama ini kan kita sangat monoton yah dalam sosialisasi. Nah memang dibutuhkan terobosan baru yang lebih kekinian untuk bahan sosialisasi. Karena kalau tidak, maka pola pencegahan kita tidak akan efektif. Upaya Ikanara ini tentunya sangat kreatif dengan masuk ke segala isu milenial," pungkasnya.