RAKYATKU.COM, FLORIDA - Minggu, 10 Maret 2019. Rosa Rivera (28), membawa putrinya Aleyda Rivera (11) ke rumah seorang pria.
"Hai, kau telah berhubungan badan dengan putriku kan?" tanya Rosa ke pria itu.
"Apa maksud Anda?" tanya sang pria.
"Ibu, itu tidak benar," timpal Aleyda.
Rosa lalu menarik lengan Aleyda masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, Rosa melihat Aleyda tersenyum. Rosa pun jengkel, lalu menikam putrinya tersebut sebanyak 15 kali.
Dia lalu membawa putrinya ke rumah sakit. Namun tak tertolong. Rosa juga menodongkan pisau kepada petugas rumah sakit, yang kemudian menelepon polisi.
Rosa lalu membawa kembali jasad putrinya ke mobil, lalu tancap gas.
Rosa Rivera, ditangkap sekitar jam 11 pagi pada hari Minggu, di luar Rumah Sakit Winnie Palmer di Orlando. Mayat Aleyda di kursi penumpang mobilnya.
Menurut pejabat sheriff, Rivera pergi ke parkir valet di fasilitas medis, dan meminta bantuan medis untuk putrinya.
Aleyda, yang akan berusia 12 tahun pada hari Kamis, dinyatakan meninggal di tempat kejadian karena 15 luka tusuk, lapor Fox35 .
Petugas polisi yang dipanggil ke tempat kejadian kemudian menggambarkan ibu itu punya banyak alasan.
Lt Diego Toruno, juru bicara Departemen Kepolisian Orlando, mengatakan, tersangka yang berusia 28 tahun itu menjadi agresif dengan staf rumah sakit, dan menarik pisau pada mereka, menyebabkan rumah sakit secara singkat mengunci.
Rivera ditahan oleh petugas keamanan dan polisi, dan kemudian dibukukan dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Menurut pernyataan tertulis penangkapan yang dirilis pada Senin pagi, Rivera mengaku membunuh putrinya.
"Bayiku hilang," katanya seperti dikutip responden pertama, lapor WFTV.
Menurut dokumen itu, Rivera mengatakan dia yakin putrinya aktif secara seksual karena bocah 11 tahun itu tersenyum 'berbeda.'
"Rivera menyatakan dia percaya dengan tindakannya, bahwa putrinya sekarang ada di surga," kata pernyataan tertulis itu.
