RAKYATKU.COM - YouTube akan menonaktifkan komentar pada video yang menampilkan anak-anak, setelah seorang vlogger menuduhnya telah menemukan lingkaran pedofil yang menargetkan video gadis-gadis muda. Platform berbagi video itu mengatakan telah menangguhkan komentar pada puluhan juta video selama seminggu terakhir yang bisa berisiko menarik perilaku predator.
Vlogger yang berbasis di Amerika Serikat, Matt Watson yang menjalankan saluran MattsWhatItIs, mengklaim ia telah menemukan lingkaran pedofil soft-core, dikutip dari Sky News, Minggu (3/3/2019).
Dalam sebuah video yang diposting, ia mengatakan para pedofil menyediakan tautan ke pornografi anak, berbagi rincian kontak dan memperdagangkan video yang tidak terdaftar di bagian komentar di bawah video.
Banyak video yang ditargetkan tidak berbahaya dan legal, memperlihatkan anak-anak melakukan kegiatan sehari-hari di rumah. Watson juga menuduh fitur situs direkomendasikan yang mengarahkan pengguna ke video serupa, memfasilitasi kemampuan predator untuk terhubung satu sama lain.
Dalam sebuah pernyataan di Blog, YouTube mengatakan telah mengambil langkah-langkah penting untuk menjaga keamanan anak muda dan akan terus mengidentifikasi video yang berisiko.
"Selama beberapa bulan ke depan, kami akan memperluas tindakan ini untuk menangguhkan komentar pada video yang menampilkan anak di bawah umur dan video yang menampilkan anak di bawah umur yang lebih tua yang bisa berisiko menarik perilaku predator," begitu isi Blog YouTube.
YouTube menambahkan bahwa sejumlah kecil konten krerator akan dapat menyimpan komentar tetapi perlu secara aktif memantau dan menunjukkan mereka berisiko rendah dari perilaku predator.
Platform ini juga memperkenalkan classifier komentar yang akan dapat mendeteksi dan menghapus komentar predator dua kali lebih banyak daripada sistem saat ini.
Ini bukan pertama kalinya bahwa YouTube telah diteliti dengan cermat atas konten yang menampilkan anak-anak.
Pada 2017, Mars dan Adidas menarik iklan dari situs tersebut setelah para pegiat memperingatkan para pedofil menargetkan video anak-anak.
Investigasi di The Times menemukan predator meninggalkan komentar cabul dan mencoba mendorong anak-anak memposting video untuk mengambil bagian dalam diskusi pribadi melalui forum online.
Menyusul serangan balik itu, YouTube mengatakan telah "memperkuat" pendekatannya terhadap video dan komentar yang menampilkan anak-anak dan "berkomitmen untuk memperbaiki ini".
Pekan lalu, YouTube mengatakan telah menutup lebih dari 400 saluran dalam 48 jam dalam pendekatan agresif di luar perlindungan biasanya.