Minggu, 24 Februari 2019 18:50

ASN Parepare yang Bolos Kerja Bakal Diciduk Satpol PP

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ASN Parepare yang Bolos Kerja Bakal Diciduk Satpol PP

Selain pelajar yang membolos di jam belajar, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Parepare juga berencana akan merazia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kerap berkeliaran saat jam tugas. R

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Selain pelajar yang membolos di jam belajar, Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Parepare juga berencana akan merazia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kerap berkeliaran saat jam tugas. Rencana razia ASN  tersebut, dikemukakan Kepala Dinas Dinas Satpol PP Kota Parepare, Muhammad Anshar Makkarai.

Anshar mengatakan, ASN yang berada di luar kantor saat jam kerja menjadi perhatian pihaknya menyusul banyaknya laporan, utamanya yang kerap nongkrong di warung kopi, yang banyak tersebar di Parepare.

"Itu menjadi perhatian kami. Tentunya akan kita pantau dulu dan dalam waktu dekat melakukan razia," jelasnya.

Sekadar diketahui, di beberapa warkop kerap terlihat sejumlah oknum ASN menghabiskan waktu saat jam kerja masih berlangsung. Tak jarang, oknum ASN bahkan menghabiskan waktu dari pagi hingga tengah hari sembari bercenkrama di warkop, saat jam kerja.

Razia ASN, tambah Anshar lagi, dinilai penting sebagai upaya peningkatan disiplin sebagai abdi negara, agar betul-betul menjalakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN. "Kita tidak mentolerir ASN yang tanpa alasan tugas, berkeliaran saat jam kerja," jelasnya.

Nantinya, kata Anshar lagi, ASN yang terjaring razia akan diberi peringatan sebagai tindakan preventif, agar oknum ASN yang terjaring tidak lagi mengulang kesalahan yang sama, berkeliaran hari kerja. "Razia ASN sudah menjadi perencanaan kami dan akan kami gelar setelah seluruh tugas yang terlebih dulu kita programkan, tuntas," ujarnya.

Sementara Kabid Pengawasan dan Penegakan Perda Satpol PP Syafruddin Sjamsu Alam mengatakan, selain warkop, razia ASN nantinya juga akan menyasar pusat-pusat perbelanjaan, seperti pasar dan swalayan. "Yang terjaring, akan kita catat datanya, dengan alasan apapun. Sanksi berupa teguran yang diberikan bertahap, tergantung berapa kali oknum terjaring razia," tandasnya.