Selasa, 19 Februari 2019 13:59

"Kalian Akan Kehilangan Segalanya," Trump Peringatkan Pendukung Maduro

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: AP
Foto: AP

Presiden AS Donald Trump mengecam pemerintah Nicolas Maduro dan anggota militer yang mendukungnya.

RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump mengecam pemerintah Nicolas Maduro dan anggota militer yang mendukungnya.

Dalam pidato di Miami pada hari Senin, Trump mengatakan militer Venezuela tidak boleh mengganggu bantuan kemanusiaan yang datang ke negara itu.

Presiden AS juga memperingatkan bahwa waktu Maduro sudah hampir habis dan bahwa mereka yang lambat merangkul pemimpin oposisi, yang diakui AS sebagai presiden sah negara itu bulan lalu, dihadapkan pada pilihan berbahaya.

Trump secara khusus berbicara kepada militer, dengan mengatakan bahwa mendukung Guaido akan mengarah pada "masa depan yang aman dan sejahtera bagi semua rakyat Venezuela."

Sebaliknya, jika mereka terus mendukung Maduro, yang disebut Trump sebagai "boneka Kuba," maka itu akan mengarah pada penderitaan.

"Jika Anda memilih jalan ini, Anda tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Anda akan kehilangan segalanya," kata Trump.

"Mereka mempertaruhkan hidup mereka dan mempertaruhkan masa depan mereka untuk seorang pria yang dikendalikan oleh militer Kuba," tamnahnya.

Trump juga mencerca apa yang ia gambarkan sebagai pemerintahan "sosialis tiran" yang telah membawa negara yang dulunya kaya ke jurang kehancuran.

Dia mendesak para pemimpin militer untuk berpaling dari sosialisme dan menuju demokrasi. Dia mengulangi janji-janji pemimpin oposisi Juan Guaido tentang amnesti di mana para pemimpin militer akan diizinkan untuk menjalani kehidupan "dalam damai dengan keluarga dan rekan senegara Anda."

"Akhiri mimpi buruk kemiskinan, kelaparan, dan kematian ini untuk rakyatmu," seru Trump. Dia menekankan bahwa AS telah mengirimkan pengiriman bantuan kemanusiaan untuk Venezuela ke Kolombia pada akhir pekan, termasuk ribuan paket nutrisi untuk anak-anak.

Namun sejauh ini, presiden Venezuela masih menolak untuk mengizinkan bantuan asing untuk melintasi perbatasan. Dia menyebutnya sebagai langkah awal untuk invasi Amerika.