Senin, 18 Februari 2019 16:43

Tiga Pemuda Bawa Lari Gadis Sinjai, Disembunyikan di Samata

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Ujang Darmawan
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Ujang Darmawan

Unit Resmob Panakukkang bersama Polsek Sinjai Barat mengamankan tiga pemuda di Makassar. Mereka ketahuan menyembunyikan dua gadis di bawah umur asal Kabupaten Sinjai.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Unit Resmob Panakukkang bersama Polsek Sinjai Barat mengamankan tiga pemuda di Makassar. Mereka ketahuan menyembunyikan dua gadis di bawah umur asal Kabupaten Sinjai.

Ketiga pemuda tersebut bernama Ardillah alias Dili (18), Aco (20), dan Anwar (29). Setelah amankan, ketiganya diserahkan ke Polrestabes Makassar. Sementara korbannya RNF (15) dan NK (16) diserahkan ke Polsek Sinjai Barat.

Informasi yang dihimpun Rakyatku.com, awalnya kedua gadis yang masih duduk di bangku sekolah itu diiming-imingi pekerjaan di Makassar oleh Ardillah. Gadis itu pun tertarik dan meninggalkan rumahnya di Sinjai dan menuju Kota Makassar.

Sampai di Makassar, keduanya dititipkan di sebuah rumah kontrakan milik temannya di Samata Gowa. Mereka ditemani dua rekan Ardillah, yaitu Aco dan Anwar. Saat dipergoki polisi, Anwar mengaku sengaja menyembunyikan kedua gadis itu dari keluarganya. 

Hanya saja, setelah diinterogasi, kedua gadis itu menolak disebut korban perdagangan orang. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Ujang Darmawan mengatakan, tidak ada unsur penculikan, perbudakan seks, atau perdagangan orang. Lalu apa? Ujang tidak menjelaskannya lebih lanjut.

Sementara itu, Ketua P2TP2A Makassar Makmur menduga kasus itu mengarah ke perdagangan manusia. Juga ada indikasi akan dijadikan budak seks karena dititipkan di salah satu rumah kontrakan yang dijaga dua pemuda.

"Kemungkinan besar mau jadikan betul budak seks. Ini bisa kita curigai bertiga karena sudah mengontrakkan kos. Kemudian bebas untuk melakukan sesuatu. Nah bisa juga ini anak dijual sama orang. Namanya orang kampung ditawari pekerjaan di Makassar pasti mau dan ini modus perdagangan orang," tutup Makmur.