RAKYATKU.COM - Shamima Begum, wanita Inggris yang pergi ke Suriah pada usia 15 tahun dan menikahi pejuang asal Beland,a mengaku tidak menyesal telah bergabung dengan ISIS.
Berbicara dengan Andy Sparks dari Sky News, dia mengatakan bahwa dia menikmati waktunya di Suriah, dan bersenang-senang.
"Itu membuat saya lebih keras, lebih kuat. Saya menikah dengan suami saya. Saya tidak akan menemukan seseorang seperti dia di Inggris."
"Saya memiliki anak, saya bersenang-senang di sana."
Namun dia mengatakan bahwa pada akhirnya keadaan semakin sulit dan dia tidak tahan lagi. Dia tidak langi tinggal dengan suaminya dan tidak tahu bagaimana kabarnya, dan dua anak pertamanya telah meninggal karena kekurangan gizi.
Wanita berusia 19 tahun ini mengatakan bahwa dia sekarang mengkawatirkan anak ketiganya, yang baru lahir pada hari Sabtu.
Dia sekarang memohon untuk kembali ke Inggris, dan meminta maaf pada keluarganya atas apa yang telah ia lakukan.
"Setelah empat tahun saya meminta bantuan mereka sekarang, itu semacam tamparan besar bagi mereka," katanya.
Shamima Begum mengatakan bahwa dia berharap keluarganya akan memaafkannya dan tidak menyerah untuk mencoba membawanya kembali ke Inggris.
Ketika ditanya bahwa orang-orang di Inggris mungkin memiliki keprihatinan tentang pandangan yang masih dia miliki tentang IS, dia menjawab: "Itu adalah sesuatu yang mereka harus tanyakan kepada saya sebelum mereka membawa anak saya pergi, saya kira."
Suami Shamima
Pada tahun 2015, Shamima bepergian ke Suriah bersama dua temannya, Kadiza Sultana dan Amira Abase.
Jika dia kembali, dia menghadapi kemungkinan penuntutan atas pelanggaran teroris.
Keluarganya telah memohon agar dia diizinkan kembali ke Inggris, dan bahwa anak Shamima tidak bersalah.