Minggu, 17 Februari 2019 17:05

Bos Bukalapak Sebut Dana Riset Rp28 Triliun, Mengapa Harus Minta Maaf?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana pertemuan bos Bukalapak Achmad Zaky dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu (16/2/2019).
Suasana pertemuan bos Bukalapak Achmad Zaky dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Sabtu (16/2/2019).

Ada yang lucu dari kasus cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Dana riset yang dia keluhkan jauh lebih besar dari yang disebutkan Presiden Jokowi. Lalu, mengapa dia harus minta maaf?

RAKYATKU.COM - Ada yang lucu dari kasus cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Dana riset yang dia keluhkan jauh lebih besar dari yang disebutkan Presiden Jokowi. Lalu, mengapa dia harus minta maaf?

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah termasuk yang heran atas permintaan maaf bos Bukalapak tersebut. Pasalnya, tidak ada yang keliru dalam cuitannya di Twitter.

Zaky sudah menjelaskan bahwa "presiden baru" yang dimaksud dalam ciutannya adalah siapapun pemenang Pilpres 2019. Bisa Prabowo Subianto, bisa juga Joko Widodo.

Lalu, data yang disampaikan Zaky juga tak merugikan Presiden Jokowi. Dia mengeluhkan dana riset yang hanya USD 2016.

"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," cuit Zaky.

Tak banyak yang tahu bahwa "2B" yang dituliskan Achmad Zaky berarti US$ 2 miliar atau setara Rp28 triliun. Achmad Zaky membandingkan negara lain seperti Malaysia dan Singapura menggelontorkan dana untuk Industri 4.0 sebesar US$10 miliar atau sekitar Rp141 triliun.

Nah, ketika diundang ke Istana Merdeka, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa dana riset dan pengembangan di Indonesia sudah cukup besar.

"Supaya kita semuanya tahu bahwa dana pengembangan dan riset ini kita sudah Rp26 triliun," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Menurut Jokowi, anggaran saat ini sudah cukup besar, namun tersebar di sejumlah kementerian dan lembaga. Justru, kata Jokowi, pemerintah saat ini sedang menyiapkan sebuah lembaga besar agar anggaran riset dan pengembangan terkumpul menjadi satu supaya arahnya jelas.

Berdasarkan keterangan Presiden Jokowi tersebut, terungkap bahwa data yang disampaikan Achmad Zaky sebenarnya lebih besar yakni Rp28 triliun yang dia kutip dari Wikipedia. 

Lalu mengapa Zaky harus minta maaf? Apakah karena data yang disebutkan lebih besar dari kenyataan?