RAKYATKU.COM - Militer Amerika Serikat mulai menerbangkan bantuan kemanusiaan ke sebuah kota Kolombia yang dekat dengan perbatasan Venezuela pada hari Sabtu.
Personil militer menggunakan pesawat kargo C-17 untuk mengangkut ribuan suplemen gizi dan perlengkapan kesehatan dari sebuah pangkalan di dekat Miami ke Cucuta.
Pengiriman itu merupakan upaya untuk meningkatkan rencana bantuan yang telah menjadi landasan dari upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Maduro telah memblokir jalan-jalan utama yang menghubungkan kedua negara di dekat Cucuta dan menempatkan angkatan bersenjatanya siaga tinggi untuk melawan apa yang disebutnya "konspirasi dan provokasi."
Ketika kebuntuan tentang masa depan Venezuela telah berlangsung selama berminggu-minggu, Maduro dan musuh-musuhnya bersaing untuk mendapatkan dukungan dari komandan pasukan bersenjata, yang sejauh ini tetap loyal kepada pemimpin otoriter negara itu.
Alasan utama adalah Maduro memberi mereka pambayaran ilegal.
"Ada banyak jenderal dan banyak pemimpin digaji ilegal Maduro melalui perdagangan obat-obatan terlarang, pencucian uang dan sejumlah bisnis di industri minyak," kata Laksamana Craig S. Faller, kepala Komando Selatan Amerika Serikat, dikutip Ny Times.
Militer Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa lebih dari 1.000 penasihat militer dan intelijen Kuba yang bekerja sama dengan pemerintah Rusia, telah berperan penting dalam menjaga loyalitas militer Venezuela kepada Maduro.
Jadi, meskipun sebagian besar penduduk menghadapi krisis kemanusiaan, korps jenderal besar negara itu dan perwira tinggi lainnya sejauh ini menolak untuk mendukung rencana untuk menggulingkan Maduro dan membantu para pemimpin oposisi mengadakan pemilihan baru.