Jumat, 15 Februari 2019 13:51

Maagnya Sudah Akut, Tukang Becak Gantung Diri di Pohon Mangga

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jenazah Jamaluddin saat dievakuasi warga, Jumat (15/2/2019).
Jenazah Jamaluddin saat dievakuasi warga, Jumat (15/2/2019).

Tak kuat menahan maag yang sudah akut, Jamaluddin, seorang tukang becak di Barru, memutuskan gantung diri di pohon mangga samping rumahnya.

RAKYATKU.COM, BARRU - Jumat, 15 Februari 2019. Hari masih pagi. Matahari baru saja muncul di ufuk timur.

Cahaya jingganya menerangi Kampung Cineko, Lingkungan Padaelo, Kelurahan Lalolang, Kecamatan Tanete Rilau, Barru.

Halima terbangun. Dia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.10 Wita.

Celingak-celinguk, Halima tak mendapati suaminya, Jamaluddin di tempat tidur.

Dia lalu mencari suaminya ke samping rumahnya. Halima tak menemukan siapapun. Halima pun ke dapur. Ia berencana menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya ketika pulang. 

Kakinya melangkah melewati sebuah jendela, tiba-tiba lututnya gemetar. Ia melihat sosok suaminya dengan seutas tali terlilit di leher di samping rumahnya yang berjarak 25 meter. Tali itu menggantung di dahan mangga. Wajah Jamaluddin sudah pucat.

Terkejut dan ketakutan, Halima lalu cepat mengambil parang memotong tali itu. Namun pria yang diketahui sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak itu, telah jadi mayat. 

Halima lalu berteriak meminta pertolongan warga. Lurah Lalolang kemudian meneruskan kejadian itu ke polisi.

Kasubag Humas Polres Barru, AKP Sainuddin mengatakan, setelah tiba di lokasi, polisi langsung melakukan olah TKP. 

"Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kejadian itu murni gantung diri," kata AKP Sainuddin.

Polisi menduga motif di balik bunuh dirinya Jamaluddin, lantaran tak kuat menderita penyakit maag akut.

"Keterangan itu kami dapatkan dari istri korban Halima, bahwa Jamaluddin sudah berulang kali ingin bunuh diri lantaran tidak kuat menahan sakit maag yang diderita," ujarnya.

Jenazah Jamaluddin akan dimakamkan setelah salat jumat.