RAKYATKU.COM - Mawar merah tidak lagi disembunyikan di ruang belakang toko bunga, dan cokelat berbentuk hati telah dipajang di tok-toko pada Hari Valentine di Arab Saudi.
Pada tahun 2018, seorang tokoh agama Saudi mendukung perayaan Hari Valentine untuk pertama kalinya di Kerajaan.
Syekh Ahmed Qasim Al-Ghamdi, mantan presiden Komisi untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di Makkah, mengumumkan di TV bahwa merayakan Hari Valentine tidak bertentangan dengan ajaran Islam, dan bahwa merayakan cinta tidak terbatas pada non-Muslim.
"Hari Valentine dirayakan di seluruh dunia, seperti Hari Ibu, sebagai aspek positif dari manusia," katanya.
Akibatnya, Hari Valentine menjadi sangat menguntungkan bagi bisnis, terutama toko bunga, restoran, kafe, klinik kosmetik dan salon kecantikan.
Merek cokelat dan makanan gourmet, seperti Godiva, telah menyiapkan produk-produk Hari Valentine.
Fitaihi, merek Saudi yang terkenal, menawarkan diskon untuk gelang dan liontin cinta untuk apa yang mereka sebut "acara yang sangat istimewa."
Nadine Attar, seorang perancang perhiasan Nadine Jewellery, telah mendedikasikan sebuah lini khusus yang dinamai "A Journey of Love," untuk Hari Valentine.
Koleksinya mengutip ayat-ayat dari Al-Qur'an dan penyair Arab terkenal seperti Khalil Gibran dan Al-Mutanabi.
Merek lingerie Nayomi juga telah meluncurkan kampanye bernama #CelebrateRomanceWithNayomi, dengan diskon hingga 25 persen, dan pengiriman gratis untuk semua pesanan hingga 14 Februari.
Pusat kebugaran seperti ReFit Gym menawarkan diskon untuk keanggotaan baru, dan supermarket seperti Manuel dan Al-Tamimi memiliki penjualan khusus untuk produk-produk seperti cokelat, boneka beruang, dan mawar merah.
The Foursquare City Guide telah mendaftarkan 15 tempat romantis di Jeddah untuk makan malam Valentine. Daftar ini termasuk restoran Prancis Le Traiteur, Lounge Zodiac di Al-Andalus, restoran Italia Il Gabbiano on the Corniche, dan restoran Jepang Nozomi di Al-Rawdah.