RAKYATKU.COM, GOWA - Sebanyak 103 mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti kegiatan P2K Nasional (KKNDiK Persyarikatan). Mereka menempati tiga kampus berbeda.
Rinciannya, 15 mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya, 38 di Universitas Muhammadiyah Jakarta, 30 di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta. Sementara di wilayah Palu, Sulawesi Tengah, ada 10 mahasiswa mengikuti kegiatan P2K kemanusiaan.
Dekan FKIP Unismuh Makassar, Erwin Akib, mengatakan P2K ini merupakan kegiatan mata kuliah yang dahulunya disebut KKN. Namun, sejak 2006 penamaan KKN tersebut diubah menjadi P2K, karena lebih berorientasi kepada dunia sekolah, dengan porsi 75 persen pengajaran dan 25 persen pengabdian masyarakat.
Khusus untuk di wilayah Jakarta, ini merupakan kegiatan yang 4 kalinya bekerja sama dengan UMJ dan UHAMKA sebagai perwujudan bagi LPTK PTM untuk saling maju dan memajukan. Sementara untuk wilayah Surabaya, adalah tahun pertama dengan menggandeng Universitas Muhammadiyah Surabaya.
"Harapan kami bahwa melalui kegiatan P2K nasional ini, mahasiswa FKIP Unismuh dapat memperoleh pengalaman tersendiri ketika berhadapan dengan siswa-siswa yang tentu secara kultural akan berbeda dengan peserta didik yang ada di wilayah Sulawesi Selatan. Dan tentu pengalaman ini nantinya akan menjadi modal bagi mahasiswa kami untuk semakin meningkatkan kapasitas keilmuannya dan juga membangun kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran dan pengajaran," kata Erwin Akib dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com, Kamis (12/2/2019).
Sementara itu, P2K kemanusiaan yang dilakukan mahasiswa FKIP di Palu bekerja sama dengan MDMC PWM Sulsel dan Sulteng. Kegiatannya lebih banyak terfokus pada psikososial bagi anak-anak peserta didik pasca gempa Palu, Sulawesi Tengah.
"Secara umum seluruh mahasiswa kami yang mengikuti kegiatan P2K ini diharapkan nantinya mereka mampu untuk menerapkan pengetahuannya di lokasi P2K sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi anak bangsa," tutur Erwin Akib.