RAKYATKU.COM - Seorang pemburu Amerika dikecam setelah membayar $110.000 (Rp1,5 miliar) untuk berburu dan membunuh seekor kambing liar langka selama ekspedisi baru-baru ini di Himalaya, wilayah Pakistan.
Pada hari Selasa, Bryan Kinsel Harlan berbagi foto yang menunjukkan dirinya berlutut dan tersenyum di belakang kambing bertanduk panjang.
"Itu tembakan yang mudah dan dekat," kata Harlan kepada pers Pakistan. "Saya senang mengambil piala ini," katanya.
Pers setempat mengidentifikasi kambing yang dibunuh Harlan sebagai hewan terancam punah, yang dikenal sebagai Markhor. Itu adalah hewan nasional resmi Pakistan.
Foto Harlan telah memicu kemarahan di media sosial. Banyak orang yang marah karena kurangnya undang-undang yang melarang atau mengatur praktik perburuan Markhor.
Pemburu asal Texas itu adalah orang Amerika ketiga yang melakukan perjalanan ke Pakistan dan membunuh markhor.
Meskipun menghadapi kritikan, Harlan tampaknya telah menikmati petualangannya yang eksotis dan memposisikan dirinya sebagai seseorang yang terlibat dalam upaya konservasi hewan.
Sebuah rekaman video menampilkan Harlan menyatakan terima kasih karena "disambut dengan tangan terbuka" di Pakistan. Dia juga menyebut negara itu sebagai tujuan yang aman bagi para wisatawan, dan mendesak sesama warga Amerika untuk mengikuti jejaknya.
Menanggapi perburuan itu, pihak berwenang Pakistan mengatakan kepada Washington Post bahwa dalam sebulan terakhir hanya pemburu seperti Harlan yang telah membayar banyak untuk diizinkan memburu Markhor.
Itu dibenarkan sebagai bagian dari upayanya untuk melindungi spesies yang terancam punah dari potensi kepunahan.
Sekitar 80 persen dari keuntungan yang diperoleh pihak berwenang Pakistan dari pemburu asing dilaporkan diberikan kepada "penduduk terisolasi" yang tinggal di habitat kambing liar, dan 20 persen lainnya dialokasikan untuk lembaga satwa liar pemerintah.
Populasi markhor dilaporkan telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena deforestasi, kegiatan militer, perburuan lokal, dan perburuan trofi.
Pada tahun 2011, hanya ada sekitar 2.500 Markhor yang tersisa di wilayah Pakistan.