Selasa, 12 Februari 2019 20:32

Perempuan Dipaksa Berhubungan Seks Dengan Imbalan Vaksin Ebola di DRC

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Reuters
Reuters

Penelitian mengejutkan mengungkapkan bahwa para perempuan dipaksa melakukan hubungan seks dengan imbalan vaksinasi Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC).

RAKYATKU.COM - Penelitian mengejutkan mengungkapkan bahwa para perempuan dipaksa melakukan hubungan seks dengan imbalan vaksinasi Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC).

Berita itu dilaporkan oleh The Guardian, dengan mengutip penelitian yang mengungkapkan kekhawatiran 'banyak responden' bahwa beberapa orang meminta bantuan seksual dengan imbalan perawatan Ebola, termasuk vaksinasi.

Masalah ini kabarnya diangkat ketika para pejabat berkumpul untuk pertemuan satuan tugas nasional di kota Beni. 

Mereka diberi tahu bagaimana penelitian oleh LSM menemukan ada ketidakpercayaan yang meluas pada petugas kesehatan di DRC.

Ketakutan akan eksploitasi dalam perang melawan penyakit mematikan itu disoroti ketika jumlah kematian akibat wabah terakhir di negara itu telah melewati angka 500.

Klaim itu juga muncul beberapa hari setelah menteri kesehatan DRC Oly Ilunga Kalenga mengatakan program vaksinasi telah mencegah ribuan kematian.

"Untuk pertama kalinya, program vaksinasi telah melindungi 76.425 orang dan mencegah 'ribuan' kematian," katanya.

"Secara total, ada 502 kematian dan 271 orang sembuh," kata sebuah buletin kementerian kesehatan, yang melaporkan wabah di bagian timur negara itu.

"Saya yakin kami telah mencegah penyebaran epidemi di kota-kota besar," katanya.

"Tim-tim juga berhasil menahan penyebaran epidemi ke negara-negara tetangga," tambahnya.

Wabah Ebola dimulai Agustus lalu di wilayah Kivu Utara, yang berbatasan dengan Uganda dan Rwanda.

Rwanda, Uganda dan Sudan Selatan, lebih jauh ke utara, semua sekarang dalam keadaan siaga.

Situasi keamanan di timur negara itu, di mana pemberontak bersenjata telah meneror penduduk selama bertahun-tahun, telah membuat upaya mengobati penyakit ini sulit.