Sabtu, 09 Februari 2019 08:45

Meski Pahit, 5 Makanan Ini Berguna untuk Kesehatan

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pare/Ist.
Pare/Ist.

Siapa yang suka makanan dengan cita rasa pahit? Biasanya, makanan pahit cenderung tidak menjadi menu favorit banyak orang.

RAYATKU.COM - Siapa yang suka makanan dengan cita rasa pahit? Biasanya, makanan pahit cenderung tidak menjadi menu favorit banyak orang.

Daripada memakan makanan yang pahit, orang-orang cenderung memilih makanan manis dan asin gurih. Padahal, makanan pahit sangat banyak manfaatnya bagi tubuh, salah satunya adalah sebagai antioksidan.

"Di antara seluruh jenis sayuran yang ada, ternyata sayuran yang memiliki cita rasa pahit terbukti memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Contohnya brokoli, kale, dan brussel sprout," kata dr. Dyan Mega Inderwati dari KlikDokter.

Manfaat yang terkandung di dalamnya sangat berperan dalam menjaga kesehatan. Selain itu, diyakini pula makanan pahit turut membantu menurunkan risiko kanker pada tubuh seseorang.

Makanan pahit juga mengandung berbagai bahan kimia nabati yang memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Beberapa di antaranya adalah menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kesehatan usus, mata, dan organ hati yang lebih baik. Berikut deretan makanan pahit yang baik bagi kesehatan:

1. Pare

Pare adalah salah satu makanan terpahit di dunia. Berbentuk seperti timun, berwarna hijau dan bergelombang, pare biasanya dihidangkan dalam bentuk tumis atau dibuat sebagai siomay. Pare mengandung phytochemical seperti triterpenoid, polifenol dan flavonoid yang telah terbukti memperlambat pertumbuhan berbagai jenis kanker. Sayuran ini juga digunakan dalam pengobatan alami untuk membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Sebuah studi yang dilakukan selama empat minggu menemukan bahwa mengonsumsi 2.000 mg bubuk pare kering setiap hari secara signifikan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Di sisi lain, seperti kebanyakan makanan pahit, pare kaya akan antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dan dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Teh hijau

Teh hijau adalah minuman populer yang dikonsumsi di seluruh dunia. Teh ini memiliki rasa pahit alami karena kandungan katekin dan polifenolnya.

Katekin yang paling terkenal ini disebut epigallocatechin gallateatau EGCG. Uji tabung dan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa EGCG dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, meski tidak jelas apakah itu memiliki efek yang sama pada manusia.

Selain itu, teh hijau juga mengandung beragam polifenol yang bertindak sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Secara bersama-sama, senyawa ini mengurangi kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi peradangan, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Faktanya, minum satu cangkir teh hijau setiap hari dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang hampir 20 persen lebih rendah. Pilih teh hijau daripada varietas teh hitam untuk dosis antioksidan maksimum.

3. Kopi

Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia dan sumber antioksidan utama. Seperti kebanyakan makanan pahit, kopi dikemas dengan polifenol yang memberikan rasa unik.

Salah satu polifenol yang paling melimpah dalam kopi adalah asam klorogenat. Asam klorogenat mengandung antioksidan kuat yang bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi kerusakan oksidatif serta risiko penyakit jantung dan diabetes yang lebih rendah.

Studi menunjukkan, minum 3-4 cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko kematian, kanker, dan penyakit jantung – masing-masing  sebesar 17 persen, 15 persen, dan 18 persen – bila dibandingkan dengan tidak minum kopi sama sekali.

Dalam analisis terpisah, ditemukan bahwa setiap cangkir kopi yang dikonsumsi per hari mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebesar 7 persen.  Sementara itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kopi berkafein dapat membantu mencegah gangguan neurologis, termasuk penyakit Alzheimer dan Parkinson. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mengapa itu bisa terjadi.

4. Kakao

Bubuk kakao dibuat dari biji tanaman kakao dan rasanya sangat pahit saat tanpa pemanis. Kakao sering digunakan untuk campuran makanan penutup, dan biasanya dicampurkan ke dalam vanilla dan gula untuk membuat cokelat.

Penelitian menemukan, orang yang makan cokelat setidaknya lima kali per minggu memiliki risiko penyakit jantung 56 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak makan cokelat sama sekali.

Ini kemungkinan karena polifenol dan antioksidan yang ditemukan dalam kakao. Dua kandungan itu dapat memperlebar pembuluh darah dan mengurangi peradangan, serta melindungi jantung Anda.

5. Buah cranberry

???????Buah ini mengandung jenis polifenol yang dikenal sebagai proanthocyanidins tipe-A. Polifenol itu dapat mencegah bakteri menempel pada permukaan, seperti jaringan tubuh Anda.

Buah yang memiliki rasa asam dengan sedikit pahit ini bermanfaat untuk mengurangi kerusakan gigi karena bakteri, menurunkan risiko  infeksi Helicobacter pylori di perut, bahkan mencegah infeksi Escherichia coli di usus dan saluran kemih Anda.

Sebuah studi menemukan bahwa minum sekitar 2 cangkir (500 ml) jus cranberry setiap hari membantu menghilangkan infeksi perut akibat bakteri Helicobacter pylori tiga kali lebih efektif dibanding pengobatan lain.

Studi lain menunjukkan bahwa dosis harian pil cranberry yang mengandung setidaknya 36 mg proanthocyanidins dapat secara signifikan mengurangi frekuensi infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada wanita.

Selain sifat antibakteri, cranberry sangat kaya akan antioksidan. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa konsumsi jus cranberry secara teratur dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik, termasuk berkurangnya peradangan, gula darah, tekanan darah, dan kadar trigliserida di dalam tubuh.