Senin, 04 Februari 2019 19:21

Takut Disiksa, Pesepak Bola Bahrain Lebih Pilih Ditahan di Thailand Ketimbang Pulang ke Negaranya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hakeem al-Araibi. (Foto: Twitter Minky Worden)
Hakeem al-Araibi. (Foto: Twitter Minky Worden)

Pesepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, tengah berjuang melawan upaya ekstradisi oleh pemerintah Thailand ke negara asalnya.

RAKYATKU.COM - Pesepak bola asal Bahrain, Hakeem al-Araibi, tengah berjuang melawan upaya ekstradisi oleh pemerintah Thailand ke negara asalnya. 

"Tolong jangan kirim saya ke Bahrain," demikian pernyataannya di pengadilan Bangkok, Senin (4/2/2019).

Araibi kini berstatus sebagai pengungsi Bahrain dan penduduk Australia. Dia memohon permintaan kebebasannya kepada pengadilan, yang memperpanjang masa penahanannya selama dua bulan ke depan.

Dia mengaku takut disiksa dan bahkan mati bila dikembalikan ke negaranya. Diwartakan AFP, Araibi ditahan Thailand pada November 2018 menyusul permintaan ekstradisi Bahrain.

Pengadilan menyatakan, Araibi akan diberi waktu 60 hari untuk menolak permintaan ekstradisi dan harus menghadiri di persidangan pada April mendatang. 

Kasus yang menimpanya menuai perhatian dari mantan kapten tim sepak bola Australia Craig Foster dan aktivis lainnya. "Istri Anda mengirimkan cintanya. Hakeem, Australia akan selalu bersama Anda, kawan," ucapnya. 

Araibi bermain untuk tim muda nasional Bahraon, sebelum akhirnya melarikan diri dari negaranya dan mengajukan suaka di Australia. Di Australia, dia masuk dalam tim sepak bola semi-profesional Pascoe Vale FC. 

Dia dituding melakukan vandalisme sebuah kantor polisi di Bahrain. Akan tetapi, dia mengklaim sedang tidak berada di negaranya karena bertanding saat insiden yang ditudingkan itu terjadi.