RAKYATKU.COM - Para pejabat Inggris menghidupkan kembali rencana darurat Perang Dingin untuk merelokasi keluarga kerajaan seandainya terjadi kerusuhan di London akibat kesepakatan Brexit.
"Rencana evakuasi darurat ini telah ada sejak Perang Dingin, tapi kini telah dirancang ulang jika terjadi kekacauan sipil setelah Brexit yang tidak disetujui," kata Sunday Times, mengutip sumber anonim dari Kantor Kabinet pemerintah, yang menangani masalah administrasi yang sensitif.
Laporan lainnya juga mengatakan bahwa Ratu Elizabeth akan dipindahkan dari London ke lokasi yang aman.
Namun Jacob Rees-Mogg, seorang anggota parlemen Konservatif dan pendukung kuat Brexit, mengatakan bahwa rencana relokasi Ratu menunjukkan kepanikan yang tidak perlu, karena para bangsawan senior tetap di London selama pemboman di perang dunia kedua.
Dia mencemooh rencana itu dengan menggambarkannya sebagai "fantasi masa perang".
"Tempat Raja selalu di ibu kota, seperti mendiang Ibu Suri, istri George VI, selama Blitz."
Pemerintah Inggris sedang berjuang untuk mendapatkan dukungan parlemen untuk perjanjian transisi Brexit dengan Uni Eropa sebelum 29 Maret.
Kelompok-kelompok bisnis telah memperingatkan masalah besar jika ada penundaan yang panjang terhadap impor UE karena pemeriksaan pabean baru, dan bahkan kemungkinan kekurangan makanan dan obat-obatan.
Sebuah sumber di dalam Sekretariat menggambarkan skenario terburuk adalah akan terjadi kerusuhan ketika toko-toko kehabisan persediaan pokok.