Sabtu, 02 Februari 2019 17:29

Kabut Asap di Bangkok Membuat Orang Batuk Darah

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nutthawut Sirichainarumit
Nutthawut Sirichainarumit

Ibukota Thailand telah diselimuti kabut keruh selama berminggu-minggu. Hal itu menyebabkan sejumlah prang menderita masalah paru-paru, bahkan batuk darah.

RAKYATKU.COM - Ibukota Thailand telah diselimuti kabut keruh selama berminggu-minggu. Hal itu menyebabkan sejumlah prang menderita masalah paru-paru, bahkan batuk darah.

Menurut laporan, kabut asap di Bangkok mengandung partikel PM2.5 berbahaya, yang telah tersangkut di paru-paru manusia.

Seorang pekerja kantoran bernama Nutthawut Sirichainarumit  membuktikan tingkat kerusakan akibat kabut dengan memposting foto tangannya berlumuran darah, yang keluar setelah dia bersin.

Dia mengklaim darah itu disebabkan oleh kabut asap yang telah menyelimuti ibukota.

"Dua hari yang lalu, hidung saya sakit ketika bernafas. Saya bersin sepanjang malam dan itu bahkan lebih buruk ketika bersin saya memiliki darah keesokan paginya," katanya.

Dia bukan satu-satunya orang yang terkena debu. Warga setempat lainnya mengatakan mereka terkejut setelah didiagnosis dengan infeksi paru-paru, setelah muntah dan batuk darah selama beberapa hari.

Sejauh ini, warga sudah mulai berusaha melindungi diri dengan mengenakan masker saat berada di jalanan atau angkutan umum.

Pihak berwenang juga tidak tinggal diam. Mereka telah menebarkan awan untuk memprovokasi hujan, menyemprot jalan layang dengan air untuk menangkap polutan mikro dan bahkan meminta orang-orang untuk tidak membakar dupa dan kertas selama perayaan Tahun Baru Imlek.

Selanjutnya, armada drone akan dikerahkan untuk menyebarkan larutan bergula untuk membantu membersihkan udara partikel mikroskopis, untuk menjernihkan kabut.

Pada hari Rabu, Administrasi Metropolitan Bangkok meningkatkan peringatan kesehatannya, memerintahkan semua 437 sekolah umum yang dikendalikan kota untuk tutup.

"Situasinya akan buruk hingga 3 hingga 4 Februari, jadi saya memutuskan untuk menutup sekolah," kata Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang.

Seorang juru bicara kantor perdana menteri mengatakan sekolah swasta dan kejuruan juga akan ditutup

Gelombang kabut di Bangkok diyakini disebabkan oleh polusi lalu lintas, polusi pabrik, dan konstruksi yang tidak terkendali.