RAKYATKU.COM - Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas pemboman di Gereja Katolik di Jolo, Filipina, yang menewaskan sedikitnya 21 orang.
Pengakuan itu diungkapkan melalui kantor berita Amaq, media propaganda kelompok itu pada hari Mingg, menurut Reuters.
Serangan terjadi ketika orang-orang berkumpul di Gereja untuk Misa Minggu.
Ledakan pertama meledak di dalam katedral, dan diikuti oleh ledakan kedua di tempat parkir. Itu menghancurkan pintu masuk gereja, dan ruang utama.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menyebut serangan itu sebagai "tindakan pengecut" dan mendesak penduduk setempat untuk waspada dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melawan terorisme.
"Kami akan menggunakan kekuatan penuh hukum untuk mengadili para pelaku di balik insiden ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Jolo adalah merkas kubu Abu Sayyaf, yang memiliki reputasi pemboman, penculikan dan kebrutalan. Kelompok ini telah berjanji setia kepada ISIS.