Minggu, 27 Januari 2019 04:30

Perempuan ini Tuntut NASA karena Tas

Eka Nugraha
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Perempuan ini Tuntut NASA karena Tas

Seorang perempuan yang memiliki tas yang sempat digunakan untuk menampung sampel debu Bulan menuntut NASA.

RAKYATKU.COM -- Seorang perempuan yang memiliki tas yang sempat digunakan untuk menampung sampel debu Bulan menuntut NASA. Nancy Lee Carlson menuntut karena menurutnya NASA telah merusak tas yang sempat dibawa oleh Neil Armstrong dkk menggunakan Apollo 11 itu. 

Carlson berhasil melelang tas itu senilai US$1,8 juta dolar (Rp25,4 miliar). Namun, ia sebenarnya berharap nilai lelang barang itu bisa mencapai US$4 juta dolar. Padahal ia membeli barang itu senilai US$995 pada lelang di tahun 2017. 

Wanita yang berdomisili di Illinois ini menuduh NASA telah merusak serat tas itu dan menimbulkan robekan saat badan antariksa AS itu melakukan penelitian debu bulan yang tersangkut di bagian dalam tas. 

Untuk itu ia menggugat NASA untuk mengembalikan serat berisi serbuk bulan yang ada di tas itu ketika misi Apollo 11 kembali ke Bumi atau memberikan kompensasi setimpal atas sampel debu yang sudah dilepas NASA.

Minta NASA meneliti

Seteru Carlson dan NASA berawal ketika perempuan itu membeli tas berukuran 29 sentimeter yang bertuliskan "tas sampel Bulan (saat) pulang" seharga US$995 pada Februari 2015. Tas ini ia dapat dari lelang yang dilakukan oleh Layanan Marsekal AS di Texas. 

Ketika memenangkan lelang, ia tak mengetahui sejarah dari tas tersebut. Saat itu ia hanya diberi tahu kalau tas itu telah dicuri oleh seorang kurator museum yang diduga juga melakukan artefak luar angkasa lain yang digunakan pada penerbangan misi Apollo 11. 

Untuk menyelidiki kebenaran sejarah tas itu, Carlson meminta bantuan Ryan Ziegler dari Johnson Space Center di Houston untuk melakukan penyelidikan. Mereka lalu mengetes noda yang terdapat di bagian dalam tas. 

Proses inilah kemungkinan membuat tas mesti dirobek. Hasil penelitian menyebut bahwa debu yang ada di dalam tas memang berasal dari landasan Tranquility, tempat mendaratnya misi bulan pertama, Apollo 11. 

Ritsleting tas ini juga terbukti dipakai untuk mencegah kontaminasi dari contoh debu bulan yang dibawa Neil Armstrong dalam pendaratan pertama mereka di Bulan pada 1969. 

NASA menolak permintaan Carlson yang sudah diajukan berulang kali untuk mengembalikan tas tersebut karena mereka mesti menuliskan catatan artefak atas tas tersebut terlebih dulu.

Robekan inilah yang menurut Carlson telah menurunkan nilai barang itu. Kini ia menuntut NASA atas tuduhan pengerusakan ini.