Kamis, 24 Januari 2019 18:43

Misteri Makam Firaun yang Berusia 3.000 Tahun Akhirnya Terpecahkan

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Makam Raja Tutankhamun (Getty Images)
Makam Raja Tutankhamun (Getty Images)

Salah satu misteri makam Firaun akhirnya telah dipecahkan, setelah ruang pemakamannya dipugar dengan susah payah oleh para ahli.

RAKYATKU.COM - Salah satu misteri makam Firaun akhirnya telah dipecahkan, setelah ruang pemakamannya dipugar dengan susah payah oleh para ahli.

Sebuah tim konservator internasional telah menghabiskan waktu 10 tahun untuk merestorasi makam Raja Tutankhamun yang berusia 3.000 tahun.

Selama dekade terakhir, para ahli menstabilkan lukisan dinding yang menghiasi kamar raja itu, memasang penghalang dan mengatur sistem ventilasi untuk mengurangi kerusakan pada situs.

Mereka juga menghabiskan waktu untuk menyelidiki bintik-bintik coklat misterius yang tumbuh pada lukisan dinding di dalam makam.

Itu telah menjadi misteri sejak makam Firaun dibuka oleh ahli geologi Inggris Howard Carter pada tahun 1922.

Awalnya, bintik-bintik coklat itu dikhawatirkan akan tumbuh seperti jamur. Tapi para konservator mengkonfirmasi bahwa bintik-bintik itu adalah mikroba yang sudah lama mati.

Mikroba tidak menyebar sejak Carter membuka makam itu hampir 100 tahun yang lalu, dan mereka telah tumbuh ke lapisan cat. Itu tidak bisa dihilangkan karena dapat merusak lukisan asli.

Pekerjaan restorasi dilakukan oleh Getty Conservation Institute (GCI) yang berbasis di AS, bersama Kementerian Purbakala Mesir.

Raja Tutankhamun diyakini meninggal sekitar 1322 SM pada usia sekitar 18 tahun. Dia memerintah sejak berusia sembilan tahun.

Penyebab kematiannya masih diperdebatkan. Teori berkisar dari pembunuhan hingga kematian karena kecelakaan atau kematian alami.

Makamnya berada di  Lembah Para Raja di Luxor dan terbuka untuk wisatawan.