RAKYATKU.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis video yang menunjukkan serangan udara ke Suriah dalam dua hari.
Video itu dirilis di Twitter, di mana IDF mengklaim bahwa mereka mengenai sasaran Iran.
Menurut militer Israel, operasi itu dilakukan terhadap unit elit Garda Revolusi Iran - Pasukan Quds, dan dilakukan untuk mencegah "pemekaran Iran" di Suriah.
During our strike, dozens of Syrian surface-to-air missiles were launched, despite clear warnings to avoid such fire. In response, we also targeted several of the Syrian Armed Forces' aerial defense batteries. pic.twitter.com/rHxJqqpI9n
— Israel Defense Forces (@IDF) January 21, 2019
Dalam postingan berbeda IDF juga menunjukkan situs militer Iran yang ditargetkan di Suriah, termasuk Bandara Internasional Damaskus.
These are the Iranian Quds military sites in Syria that we targeted in response:
— Israel Defense Forces (@IDF) January 21, 2019
???? Munition storage sites
???? Military site located in the Damascus International Airport
???? Iranian intelligence site
???? Iranian military training camp pic.twitter.com/pzHQv81l1C
IDF mengatakan bahwa Iran berusaha untuk "membudidayakan dirinya sendiri" di Suriah, dan bahwa itu membuat Damaskus bertanggung jawab atas "semua yang terjadi" di dalam wilayah Suriah.
Sebelumnya, IDF telah memperingatkan akan memulai serangan terhadap Pasukan Quds di Suriah. Pada hari Minggu, Angkatan Udara Israel memulai serangan rudal dan menargetkan Bandara Internasional Damaskus.
Serangan itu diluncurkan dari Laut Mediterania, dengan empat jet tempur F-16 menembakkan beberapa peluru kendali.
Seorang juru bicara militer Rusia mengkonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara Suriah telah memukul mundur serangan itu, setelah mencegat semua rudal.
Israel secara konsisten menyatakan kekhawatiran atas dugaan kehadiran militer Iran di Suriah. Di sisi lain, Teheran telah membantah klaim itu, dengan mengatakan hanya memberikan penasihat militer untuk pasukan Suriah.