Minggu, 20 Januari 2019 12:35

"Dibunuh Saja, Ibu Kejam ke Kita," Ajak Syaifur ke Ari

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi
ilustrasi

Sesosok mayat dalam tong ditemukan membusuk di sebuah semak-semak Jalan Raya Maspion Romokalisari, Surabaya, Kamis, 17 Januari 2019. Dibungkus seprei berlogo salah satu hotel.

RAKYATKU.COM, SURABAYA - Sesosok mayat dalam tong ditemukan membusuk di sebuah semak-semak Jalan Raya Maspion Romokalisari, Surabaya, Kamis, 17 Januari 2019. Dibungkus seprei berlogo salah satu hotel.

Logo itulah yang jadi petunjuk, kalau mayat itu adalah Ester Lilik, seorang pengusaha laundry. Dari situlah juga, polisi kemudian membekuk Syaifur Rizal dan Muhammad Ari, dua pegawai usaha laundry korban.

Syaifur dan Ari sudah merencanakan ini. Mereka dendam karena sudah lama tak diberi uang makan oleh korban. Padahal janjinya sekali dalam sepekan.

Selain karena tidak diberi uang makan, mereka juga dituduh mencuri handphone milik korban.

Mereka diancam dipecat, jika tidak memberikan handphone yang dituduhkan dicuri pelaku.

"Dibunuh saja, ibu kejam ke kita," kata Syaifur mengajak rekannya, Ari saat merencanakan pembunuhan. Itu dilansir Tribun saat rilis kasus di Polrestabes Surabaya.

Keduanya kemudian meminta uang makan. Namun mereka malah dimarahi dan diusir.

Saat berkemas di lantai dua ruko tempat laundry itulah, mereka merencakan aksinya.

Pelaku gelap mata turun ke lantai bawah. Mereka mencekik majikannya hingga lemas.

Saat itu, Ester belum meninggal. Tubuhnya kemudian dibungkus seprei berlapis-lapis. Seprei itulah yang diduga menyebabkan dia sesak napas dan meninggal.

"Saya menyesal, kalau seandainya dikasih ongkos pulang Rp100 ribu saja. Saya nggak berani melakukan ini," ucap tersangka Ari.

Nasi sudah menjadi bubur. Syaifur dan Ari diancam pasal pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati.