Jumat, 18 Januari 2019 15:16

Terancam Diskualifikasi, Kok Bisa Barcelona Mainkan Pemain Ilegal?

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Juan Brandariz atau biasa disapa Chumi (kanan) bisa membuat Barcelona didiskualifikasi dari persaingan Copa del Rey. (Foto: Evening Standard)
Juan Brandariz atau biasa disapa Chumi (kanan) bisa membuat Barcelona didiskualifikasi dari persaingan Copa del Rey. (Foto: Evening Standard)

Barcelona telah memastikan langkah ke babak 8 besar Copa del Rey 2018/2019. Akan tetapi, mereka terancam didiskualifikasi karena diduga memainkan pemain ilegal.

RAKYATKU.COM, BARCELONA - Barcelona telah memastikan langkah ke babak 8 besar Copa del Rey 2018/2019. Akan tetapi, mereka terancam didiskualifikasi karena diduga memainkan pemain ilegal. Kok bisa?

Barcelona memastikan lolos usai menang 3-0 atas Levante pada leg kedua 16 besar di Camp Nou. Kemenangan itu membuat Barcelona unggul agregat 4-2.

Namun, kubu Levante melaporkan ada satu pemain Barcelona yang diduga ilegal. Pemain itu tampil pada laga leg pertama, saat Levante menang dengan skor 2-1.

Leg pertama dimainkan pada 11 Januari lalu di markas Levante. Pada laga itu, Barcelona menurunkan sebagian besar pemain muda dan pelapis. Salah satu adalah Juan Brandariz atau biasa disapa Chumi.

Levante menduga pemain itu ilegal karena sebelum tampil di tim utama, Chumi mendapat sanksi akumulasi kartu yang didapatkan dari laga bersama Barcelona B.

Kubu Levante menduga Barcelona melanggar Kode Disiplin nomor 56.3 yang berbunyi: Pemain yang terkena sanksi tidak akan dapat bermain di salah satu tim atau klub sampai hari sanksi tersebut berakhir.

Levante juga mengutip Kode Disiplin dari RFEF [Federasi Sepak Bola Spanyol] yang berbunyi:

Klub yang secara tidak tepat memainkan pemain karena tidak sesuai dengan persyaratan maka untuk berpartisipasi dalam pertandingan, akan kehilangan pertandingan itu. Menyatakan lawan mereka sebagai pemenang dengan hasil tiga gol lawan nol [3-0], kecuali mereka sudah meraih skor lebih tinggi.

Jika kompetisi adalah dalam bentuk poin, dalam hal ini akan dipertahankan, atau jika itu dalam bentuk pertandingan eliminasi [seperti yang terjadi dalam kasus Copa del Rey], hasil yang dipermasalahkan akan diberikan pada lawan mereka.

Presiden Levante, Quico Catalan, melihat situasi yang terjadi cukup rumit. Tim hukum klub sedang mengurus masalah tersebut. 

"Ini bukan situasi yang mudah, kami adalah orang olahraga yang selalu ingin menang di lapangan. Apa pun yang terjadi, Levante akan akan bermain sebelum federasi menyelesaikan kasus ini," ucap Catalan dikutip FourFourTwo.

Kasus pemain ilegal bukan kali ini saja terjadi. Real Madrid pernah mengalami kasus memainkan pemain ilegal dan harus tersingkir dari Copa del Rey karena diskualifikasi. Kala itu Real Madrid memainkan memainkankan pemain ilegal yakni Denis Cheryshev pada laga melawan Cadiz.