Kamis, 17 Januari 2019 18:00

"Diam, Jangan Nangis" Bentak Ibu, Bocah 3 Tahun Itu Diam, Ternyata Sudah Meninggal

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Stephen Waterson, Adrian Hoare dan Alfie Lamb
Stephen Waterson, Adrian Hoare dan Alfie Lamb

Seorang anak balita, Alfie Lamb (3), meninggal oleh kursi mobil listrik. Itu karena pacar ibunya, Stephen Waterson (25), ingin merentangkan kakinya yang panjang ke depan. 

RAKYATKU.COM, LONDON - Seorang anak balita, Alfie Lamb (3), meninggal oleh kursi mobil listrik. Itu karena pacar ibunya, Stephen Waterson (25), ingin merentangkan kakinya yang panjang ke depan. 

Di pengadilan, Kamis, 17 Januari 2019, ibu Alfie, Adrian Hoare (23), dan temannya, Emilie Williams (19), dihadirkan sebagai saksi.

Peristiwa ini terjadi setahun lalu. Tepatnya, Kamis, 1 Februari 2018. Saat itu, mereka baru saja kembali dari berbelanja di Sutton, London Selatan.

Mereka naik Audi biru yang dikemudikan Marcus Lamb (22). Di jok depan sebelah Marcus, duduk Stephen.

Di belakang, duduk Emilie Williams, di sebelah Hoare. Emilie mengaku, dia terpaksa menempatkan bocah kedua di footwell belakang, di sebelah Alfie, karena dia tidak diizinkan untuk mengambil kursi mobil anak-anak. 

Saat itu, Stephen Waterson memundurkan kursinya, di mana ada Alfie di belakang. Saat memundurkan kursi itu, Alfie menendang-nendang kursi.

"Om, majuin kursinya," pinta Alfie.

Tapi Stephen tidak mau. Alasannya, kakinya yang panjang tidak cukup merentang dengan jarak seperti itu.

Alfie kemudian menangis sangat keras, sehingga terdengar seperti dia tersedak. Tetapi ibunya malah membentaknya. "Diam! Kita akan segera pulang.". Tak butuh beberapa lama, Alfie pun diam. "Tenang, dia baik-baik saja. Saya kesal kalau dia terusmenangis," kata Hoare ke Emilie.

Ketika Alfie diam, Haore pikir putranya itu sudah tidur.

"Ketika kami berhenti, dia (Hoare) mencoba membangunkan Alfie. Dia mengatakan kepadanya untuk tidak konyol. Dia pikir dia hanya bercanda," ujar Emilie. 

"Ketika Stephen mengeluarkan Alfie dari mobil, anak itu terlihat 'pucat' dan tidak bergerak," lanjut Emilie.

Setelah itu, Stephen mengancam Emilie. "Kalau ada yang tanya, jangan bilang kalau dia meninggal karena terjepit kursi," ancam Stephen.

“Dia mengatakan banyak hal kepadaku. Dia mengancam akan menempatkan saya di bagasi mobil dan menyingkirkan saya. Dia bilang dia akan membunuhku," beber Emilie saat bersaksi di pengadilan.

Hoare kata Emilie setuju dengan pernyataan Stephen. Memberikan bukti melalui tautan video, Emilie mengatakan kepada pengadilan, bahwa Hoare telah menampar pipinya di luar Asda setelah Alfie meninggal. 

"Saat itulah pintu Stephen ditendang oleh polisi. Itu hanya meninggalkan cetakan tangan selama sekitar setengah jam," ujar Emilie.

Pemeriksaan silang, Tana Adkin QC mengatakan, menurut Waterson, beberapa belanja diletakkan di kaki depan mobil. Saksi mengatakan dia tidak ingat apakah itu benar. Hoare membantah pembunuhan, kekejaman terhadap anak, dan penyerangan yang biasa terhadap Nona Emilie. 

Waterson mengaku tidak bersalah atas pembunuhan dan intimidasi Alfie. Pasangan itu dan Williams mengaku bersalah berkonspirasi untuk memutarbalikkan keadilan, dengan membuat pernyataan palsu kepada polisi.