Kamis, 17 Januari 2019 16:18

Obati Sakit Punggung, Pria Ini Suntikkan Sperma ke Lengannya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pria ini terinfeksi selulitis, setelah menyuntikkan spermanya ke lengannya.
Pria ini terinfeksi selulitis, setelah menyuntikkan spermanya ke lengannya.

Dokter bingung, setelah menemukan seorang pasien telah menyuntik dirinya dengan air mani sendiri. Itu dalam upaya untuk menyembuhkan sakit punggungnya. 

RAKYATKU.COM, DUBLIN - Dokter bingung, setelah menemukan seorang pasien telah menyuntik dirinya dengan sperma. Itu dalam upaya untuk menyembuhkan sakit punggungnya. 

Pria 33 tahun yang tidak disebutkan namanya itu, dirawat di rumah sakit di Dublin.

Dia menyuntikkan cairan semennya sendiri, tanpa nasihat medis. Tindakan itu telah dia lakukan selama satu setengah tahun, sebelum petugas medis menemukan apa yang sedang terjadi. 

Metode penyembuhan rasa sakitnya yang unik, ditemukan setelah ia pergi ke dokter, dengan rasa sakit yang parah di punggung bawahnya. Dan mereka menanyai dia dengan ruam merah dan bengkak di salah satu lengannya. 

Dokter memberitahunya, bahwa pengobatan dengan menyuntik air mani itu, telah membuatnya terinfeksi selulitis. 

Dr Lisa Dunne menulis dalam laporan kasus di Irish Medical Journal: "Dia telah merancang "obat" ini terlepas dari saran medis apa pun. 

"Dia mengungkapkan dia telah menyuntikkan satu "dosis" semen selama 18 bulan berturut-turut, menggunakan jarum suntik yang telah dibeli secara online." 

"Kondisi pria itu tidak membaik, meskipun disuntikkan semen, tetapi tinggal di rumah sakit singkat tidak mengurangi rasa sakitnya," kata dokter. 

Dia keluar dari Rumah Sakit Adelaide dan Meath di ibukota Republik Irlandia, sebelum dokter sempat mengeluarkan cairan semen itu. 

Dr Dunne mengatakan, ini adalah kasus pertama yang dilaporkan 'injeksi semen, untuk digunakan sebagai perawatan medis'. Dia telah 'gagal beberapa kali dalam menyuntikkan cairan tubuh,' tulisnya, dalam apa yang disebutnya 'metode inovatif untuk mengobati sakit punggung'. 

Dia juga menjelaskan, belum pernah ada tes tentang efek menyuntikkan semen ke dalam pembuluh darah atau otot manusia. 

Dr Dunne juga mengatakan, pelajaran dari kasus ini dapat diterapkan 'pada skala yang lebih luas', karena menunjukkan risiko yang terlibat dengan eksperimen medis, 'sebelum penelitian klinis yang luas'. 

Satu-satunya contoh injeksi semen yang disebutkan dalam jurnal, adalah percobaan yang dilakukan dengan menyuntikkan hasil ejakulasi manusia itu ke tikus dan kelinci.