Selasa, 15 Januari 2019 18:00

Wagub Sulsel Pimpin Rakor Terkait Gizi Buruk dan Stunting

Al Khoriah Etiek Nugraha
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wagub Sulsel Pimpin Rakor Terkait Gizi Buruk dan Stunting

Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait upaya penurunan gizi buruk dan stunting di Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, di Aula Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Selasa (15/1/2019).

Rapat ini membahas terkait upaya penurunan gizi buruk dan stunting di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam rapat tersebut, Andi Sudirman menekankan pentingnya sinergitas antara Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk mempercepat penurunan angka gizi buruk dan stunting di Sulsel. Adapun Fokus upaya penanganan dilakukan di 7 kabupaten yang masuk dalam zona kritikal terkait jumlah gizi buruk dan stunting, yaitu Enrekang, Sinjai, Tana Toraja, Toraja Utara, Pangkep, Maros dan Bone.

"Untuk tahun 2019 ini, melalui APBD perubahan kita akan fokus dulu pada 2 (dua) kabupaten yang dianggap kritis, yaitu Enrekang dan Bone," jelas Andi Sudirman.

Untuk optimalisasi pelaksanaan program, di tahun 2019 ini akan ada upaya penambahan anggaran sebesarRp 10 miliar per tahun untuk menekan angka gizi buruk dan stunting di Sulawesi Selatan.

Andi Sudirman berharap, penanganan gizi buruk dan stunting di Sulsel bisa berjalan efektif. Untuk itu ia berharap OPD-OPD yang memiliki keterkaitan dengan penanganan ini harus proaktif untuk menyelesaikan persoalan sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Ilham A Gazaling mengaku, pihaknya siap untuk bersinergi dengan OPD lain terkait untuk menurunkan angka gizi buruk dan stunting ini.

"Kami punya sejumlah program yang bisa disinergikan dengan upaya penurunan angka gizi buruk dan stunting ini. Ini yang akan kita optimalkan untuk bisa mempercepat penurunan angka ini, khususnya di daerah yang dianggap kritikal," jelasnya.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Sulsel, Astati Amin menjelaskan menambahkan, sudah ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk menekan angka gizi buruk dan stunting.

"Salah satunya dengan membentuk Gempita atau Gerakan Masyarakat Peduli Stunting. Ini kita maksudkan sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat untuk peduli pada angka penurunan gizi dan stunting ini," katanya.