RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Korban kekerasan terhadap anak, kembali terjadi di Kota Makassar. Kali ini korbannya seorang bocah yang baru berusia 13 tahun. Kejadian ini terjadi di Jl. Babussalam, Kelurahan Paropo, kemarin malam.
Tim reaksi cepat P2TP2A Makassar, yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju lokasi. Mereka datang menjemput korban, yang telah mendapatkan penganiayaan dari kakak dan ayahnya sendiri.
Korban yang berinisial AS (13), setiap pulang sekolah pergi membantu penjual sate dan penjual bakso. Dia berharap mendapatkan upah dari penjualan bakso dan sate.
Namun, niat baik AS untuk mendapat upah dari bantu penjual sate dan bakso itu, tidak disetujui oleh ayahnya. Kemarin, ayahnya mengetahui AS kembali membantu menjual sate dan bakso.
"AS mengalami kekerasan sama kakaknya dan bapaknya. Ini korban kalau pulang sekolah pergi bantu bantu penjual sate dan penjual bakso. Ternyata bapaknya tidak setuju, makanya bapak pernah menyeret anaknya di tempat jual sate dan bakso," ujar ketua P2TP2A Makassar, Makmur kepada Rakyatku.Com.
Setelah pulang ke rumah, giliran kakaknya yang belum diketahui namanya kembali menganiaya AS. Ia disuruh kakaknya untuk mencuci piring namun, Kepala AS sakit, ia tidak mampu untuk cuci piring.
"Kakak (pelaku) menyuruh adiknya (korban ) pergi cuci piring tp sikorban sakit kepalanya. Pelaku tiba-tiba marah dan mendorong korban serta menampar dua kali mukanya korban, " tuturnya.
Setelah sang kakak melontarkan cacian dan kata-kata kotor kepada korban. "Pigiko dari sini," sang kakak juga mengusir korban dari rumah.
"Makanya korban lari keluar rumah meminta pertolongan," tutup Makmur.
Saat ini korban sudah diamankan di kantor P2TP2A Makassar.