RAKYATKU.COM, LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timur, Thorig Husler, berencana mengembalikan enam hari kerja bagi guru di Luwu Timur.
Hal itupun mendapat sambutan positif dari emak-emak di Mahalona Raya, Kecamatan Towuti. Rencana ini disampaikan di depan warga Mahalona Raya saat Husler datang ke daerah untuk membuka Festival Anak Saleh dan menyerahkan bus sekolah, Jumat (11/1/2019).
"Akan menabrak kebijakan pusat, karena hasil evaluasi ternyata program klima hari kerja bagi guru-guru tidak efektif membuat anak-anak fokus belajar," kata Husler.
Husler mengaku banyak orang tua wali murid mendatanginya minta kebijakan lima hari kerja dicabut.
Alasan mereka selama program lima hari kerja ini diterapkan, anak-anak baru pulang ke rumah saat sore hari. Sehingga ada yang tidak mengaji dan belajar kalau malam hari karena keletihan.
"Bagaimana setujukah kembali enam hari kerja?" tanya Husler. "Setuju Pak Bupati," jawab emak-emak yang hadir.
"Sangat setuju selama ini anak saya pulang jam 4 sore. Sampai di rumah main satu jam, habis maghrib mengaji, makan malam lalu tidur karena kelelahan. Jadi tak pernah lagi dia belajar malam," terang Yanti, salah seorang warga.
Terkait Festival Anak Saleh se-Mahalona Raya, Husler mendukung penuh kegiatan tersebut. Acara ini wujud nyata mengevaluasi pemahaman agama dan baca tulis Alquran bagi kalangan anak-anak.