RAKYATKU.COM - Seorang mantan menteri Israel akan menjalani hukuman 11 tahun penjara setelah dia mengaku memata-matai Iran.
Gonen Segev telah mengakui tuduhan spionase terhadapnya dan bahwa ia telah menyampaikan informasi kepada musuh.
Pria berusia 63 tahun ini, menjabat sebagai menteri energi di bawah perdana menteri Yitzhak Rabin pada pertengahan 1990-an.
Mantan menteri itu diekstradisi dari Guinea Khatulistiwa dan ditangkap pada saat kedatangan di Israel Mei lalu.
Dia ditahan dengan tuduhan bertindak sebagai agen intelijen Iran dan menyampaikan informasi tentang 'pasar energi dan situs keamanan di Israel'.
Dia sebelumnya pernah menjalani hukuman penjara karena mencoba menyelundupkan narkoba ke Isarel menggunakan paspor diplomatik yang sudah kedaluwarsa.
Dia dipenjara pada tahun 2004, dengan buktu 32.000 tablet Ekstasi ilegal yang ingin dia selundupkan dari Belanda.
Dia dibebaskan dari penjara di Israel pada 2007 dan telah tinggal di Afrika dalam beberapa tahun terakhir.
Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesarnya, karena negara itu mendukung kelompok-kelompok militan yang bermusuhan seperti Hizbullah.